Views: 2.2K
CIAMIS, JAPOS.CO – Pengamat Sosial Politik Kabupaten Ciamis, Saeppudin, SH.,MH. menganalisis manuver Herdiat Sunarya jelang Pilkada 2024 mendatang. Dimana Bupati Ciamis, H. Herdiat Sunarya sebelumnya mengeluarkan beberapa pernyataan politik terkait Pilkada. Herdiat menyebut akan kembali mencalonkan diri sebagai calon Bupati Ciamis pada Pilkada November 2024 mendatang.
Aep menilai hal tersebut sangat logis dan realistis. Apalagi secara regulasi, Herdiat masih bisa mencalonkan diri sebagai Bupati Ciamis sekali lagi. “Apalagi ditambah survei terakhir LSI Denny JA yang menyebut, elektabilitas Herdiat relatif tinggi, bahkan di atas 50 persen,” katanya, Selasa (5/3).
Selanjutnya, Herdiat juga sempat mengatakan, ia akan maju sebagai calon Bupati Ciamis bersama partai Gerindra dan koalisinya. “Ini juga sebenarnya tidak mengherankan, apalagi pada Pilkada 2018 lalu, Herdiat juga diusung, salah satunya oleh partai Gerindra bersama PKS, partai Demokrat, PAN, Nasdem, dan PBB,” jelas Aep.
Manuver Herdiat di Pilkada Ciamis selanjutnya yang menarik perhatian Aep adalah kemungkinan Herdiat-Yana cerai. “Kemungkinan Herdiat tidak akan berpasangan lagi dengan wakilnya sekarang, Yana D Putra. Diperkirakan Yana akan maju sendiri menjadi calon bupati yang diusung PAN dan koalisinya,” katanya.
Menurutnya, pernyataan Herdiat yang akan cerai dengan Yana masih bersifat hipotetik, bahkan tersirat pernyataan bersyarat. “Jika Yana D Putra diusung PAN dan koalisinya menjadi calon Bupati, maka Herdiat akan menghadapinya dengan usungan partai Gerindra dan koalisinya. Artinya, jika Yana D Putra tidak diusung menjadi Cabup, maka peluang untuk berpasangan kembali masih terbuka,” ujar Aep.
Apakah hal itu berarti pernyataan Herdiat yang menyebut akan bercerai dengan Yana gimmick semata? Menurut Aep, rencana Yana D Putra maju sebagai calon Bupati Ciamis berhadapan dengan Herdiat bisa dilihat dari dua sisi. “Pertama, dari sisi tiket persyaratan pendaftaran sebagai calon, tentu Yana D Putra mempunyai modal karena PAN diprediksi memperoleh 7 kursi DPRD Ciamis,” katanya.
PAN hanya perlu menambah tiga kursi lagi dari partai koalisi untuk memenuhi ketentuan Undang-Undang Pilkada. “Undang-Undang Pilkada yang mensyaratkan paling sedikit 10 kursi (20%) dari 50 kursi DPRD Ciamis. Dari sisi ini, pencalonan Yana D Putra sebagai Cabup logis dan realistis,” katanya.
Kedua, Aep juga menganalisis kemungkinan Yana D Putra memenangkan Pilkada Ciamis 2024. “Walaupun pada Pileg Februari kemarin PAN Ciamis memperoleh suara terbanyak kedua setelah PDIP, belum tentu linier dengan perolehan suara Pilkada nanti. Dalam Pilkada, popularitas dan elektabilitas personal calon bupati yang akan dominan dilihat oleh pemilih, bukan partai pengusung. Selain itu, survey Denny JA juga menyebutkan, elektabilitas Yana D Putra masih relatif jauh di bawah Herdiat,” katanya.
Aep menilai, bagi Yana memenangkan Pilkada Ciamis akan sangat berat, kecuali Yana bersanding dengan orang yang tepat. “Kecuali Yana memang berpasangan dengan sosok yang tepat dan secara cepat mendongkrak elektabilitasnya. Sementara bagi Herdiat, memenangkan Pilkada Ciamis 2024 akan lebih terbuka jika kembali berpasangan dengan Yana D Putra. Herdiat punya popularitas, sementara Yana mempunyai mesin partai,” katanya.
Namun demikian, Aep menilai partai pengusung Herdiat juga memiliki kepentingan lain, baik jangka pendek maupun jangka panjang. “Kemungkinan kepentingan jangka panjangnya adalah kalau Yana tetap berpasangan dengan Herdiat, maka berarti menyediakan karpet merah untuk Yana menjadi cabup pada 2029 mendatang,” katanya.
Hal ini, kata Aep tidak menguntungkan bagi partai-partai yang akan berkoalisi mendukung Herdiat. Sebab Herdiat tidak bisa maju lagi pada 2029 karena sudah menjabat dua kali masa jabatan. “Dengan demikian mereka harus mempersiapkan sosok baru yang akan diusung,” katanya.
Kemungkinan lainnya, Aep menilai Gerindra dan partai koalisi memiliki calon lain yang dianggap mumpuni di luar Yana D Putra. “Itulah nampaknya pesan tersirat dari komunikasi politik yang disampaikan Herdiat saat di RSUD pada 3 Maret 2024 lalu,” katanya.
Aep menilai manuver Herdiat menjelang Pilkada Ciamis 2024 tersebut sengaja ditujukan baik untuk elit-elit partai, para pendukung dan simpatisan, maupun masyarakat umum Ciamis. Bisa jadi Herdiat sedang cek ombak dan melihat reaksi masyarakat Ciamis terkait pecah kongsi dengan Yana D Putra. “Tujuan untuk sosialisasi politik dan ingin mengetahui feedback publik terhadap kemungkinan pecah kongsi dengan Yana D Putra,” katanya.
Pernyataan yang dilontarkan Aep terkait konstelasi politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang mulai memanas di Kabupaten Ciamis. Bupati Ciamis, H. Herdiat Sunarya, secara terbuka menyatakan bahwa ia akan menjadi rival dari Wakil Bupati Yana D Putra dalam Pilkada 2024. Pernyataan bahwa Herdiat akan mencalonkan diri dalam Pilkada Ciamis 2024 dan kemungkinan akan berhadapan dengan Wakil Bupati Yana D Putra itu diungkapkan usai kegiatan operasi katarak gratis di RSUD Ciamis pada Minggu, (3/3) ketika diwawancarai para awak media.
Pernyataan yang disampaikan Herdiat Sunarya, dengan Yana D Putra berada di sisinya, menimbulkan pertanyaan besar di kalangan masyarakat. Apakah hubungan di pendopo Ciamis telah mengalami retak, ataukah ini hanyalah sebuah tindakan publisitas semata. “Yang pasti, Pak Yana akan maju sendiri, dan kami akan siap bersaing dengan beliau. Saat ini kami masih bekerja sama, namun dalam Pilkada 2024, persaingan akan semakin seru,” ungkap H Herdiat.
Yana D Putra, yang juga menjabat sebagai Ketua DPD PAN Ciamis, kemungkinan akan memanfaatkan partai politik PAN beserta koalisi partainya. Herdiat sendiri menyatakan bahwa ia akan menggunakan dukungan dari Partai Gerindra dalam Pilkada nanti. “Di bulan November 2024, Pak Yana akan maju sendiri dengan partai PAN-nya yang berkoalisi dengan partai lain, dan saya akan menggunakan dukungan dari Partai Gerindra dengan koalisi partai lainnya,” jelas H Herdiat.
Menanggapi pernyataan tersebut, Yana D Putra sedikit canggung dalam menjawab pertanyaan para awak media. Namun ia menyatakan bahwa dalam politik, segala kemungkinan bisa terjadi. “Jadi, kemungkinan saya akan bersaing dengan Pak Herdiat dalam Pilkada mendatang. Kita tunggu saja tanggal mainnya,” tandas Yana singkat. (Mamay)