Scroll untuk baca artikel
BeritaJawa Tengah

Walikota Aaf: HPSN,diharapkan Bisa Jadi Pemicu Upaya Pengurangan Sampah di Kota Pekalongan 

×

Walikota Aaf: HPSN,diharapkan Bisa Jadi Pemicu Upaya Pengurangan Sampah di Kota Pekalongan 

Sebarkan artikel ini

Views: 1.2K

KOTA PEKALONGAN, JAPOS.CO – Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat menyelenggarakan Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) Tahun 2024 yang diperingati setiap tanggal 21 Februari bertajuk kegiatan Rembug Daerah Mengatasi Sampah (Redam) .

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Peringatan HPSN kali ini mengusung tema Atasi Sampah Plastik dengan Cara Produktif”. Momentum HPSN ini diharapkan bisa menjadikan pemicu semangat seluruh unsur masyarakat dalam upaya pengurangan sampah di Kota Pekalongan. Hal ini disampaikan Walikota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid saat membuka kegiatan Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) Tahun 2024 bertajuk kegiatan Rembug Daerah Mengatasi Sampah (Redam), berlangsung di Ruang Jlamprang Setda Kota Pekalongan, Rabu siang (21/2/2024).

Menurutnya, berkaca dari akibat semakin menggunungnya tumpukan sampah di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) di Cimahi Jawa Barat pada Tahun 2005 lalu, yang mengalami longsor dan ledakan yang dihasilkan dari gas metana. Dari kejadian tersebut, menyebabkan sejumlah korban jiwa pada pemulung sampah yang tengah mendulang rejeki dari sampah, diharapkan kejadian tragis itu tidak terjadi di Kota Pekalongan.

“Kemarin Saya survey langsung ke TPA Degayu Kota Pekalongan ketinggian tumpukan sampahnya sudah mencapai 25 meter. Hal ini berarti potensi-potensi longsor maupun ledakan dari gas metana itu kemungkinan bisa saja terjadi,”ucap Mas Aaf, sapaan akrabnya.

Oleh karena itu, Mas Aaf mengajak semua masyarakat untuk peduli dan sadar akan pentingnya pengurangan sampah dari sumbernya. Hal positif ini harus dimulai dari diri sendiri, dan memulai hal kecil seperti tidak membuang sampah sembarangan. Jika hal ini sudah dilakukan, maka volume tumpukan sampah di TPA bisa semakin berkurang dan kejadian yang tidak diinginkan bisa diminimalisir.

“Mudah-mudahan persoalan sampah di Kota Pekalongan ini bisa terurai dan terselesaikan secara bertahap (step by step). Beberapa kabupaten/kota sudah ada yang berhasil menangani sampah. Kita semua harus belajar dari daerah yang sudah berhasil menangani sampah dan ikut andil dan peduli terhadap penanganan sampah ini,”tegasnya.

Sementara itu, Kepala DLH Kota Pekalongan, Sri Budi Santoso menjelaskan, momentum HPSN ini mengingatkan kembali atas kejadian bencana sampah yang terjadi di Cimahi pada Tahun 2005. Selain itu, momentum HPSN ini juga dijadikan pelajaran dan komitmen bersama dalam mencari terobosan alternatif tentang  penanganan sampah yang efektif. SBS, sapaan akrabnya menilai, saat ini ketinggian tumpukan sampah di TPA Degayu sudah overload mencapai 25 meter dari batas ketinggian maksimal 15 meter dan zonasi juga sudah tidak ada, karena pemisah zonasi sudah tertutup sampah.

“Kami berupaya agar ketinggian tumpukan sampah di TPA semakin hari tidak semakin tinggi. Kami melakukan pemadatan dengan pengurugan yang berhubungan dengan jumlah sampah harian yang masuk ke lokasi. Artinya, di sisi hulunya, perlu upaya pengurangan sampah yang masuk ke TPA, salah satunya membangun tempat-tempah pengolahan sampah, sehingga tumpukan sampah bisa dikurangi sembari kami tetap mengingatkan para pemulung di TPA agar tetap hati-hati dan waspada khususnya pada musim penghujan,”tandasnya.

Dalam momentum HPSN tersebut, Walikota Aaf turut menyerahkan bantuan sarana dan prasarana penanganan sampah dan memberikan apresiasi kepada OPD, sekolah, relawan peduli lingkungan yang telah berkomitmen peduli terhadap lingkungan.(sofi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *