Views: 1.3K
SIMALUNGUN, JAPOS.CO – Diharapkan PalmCo, subholding BUMN PTPN, dapat menjadi perusahaan penghasil sawit terbesar dunia.
PTPN IV merupakan salah satu perusahaan yang menjadi entitas bertahan dan pemisahan tidak murni PTPN III (Persero).
Untuk mencapai tujuan tersebut, Palmco tentunya butuh kinerja yang baik oleh seluruh Unit PTPN IV agar dapat memperoleh hasil yang signifikan dengan melakukan perawatan sejak dini pada tanaman sawit sebagai komoditi utama.
Mirisnya, PTPN IV unit Laras kecamatan Bandar Huluan, Kabupaten Simalungun, terkesan tidak mendukung program Kementerian BUMN itu. Managemen unit laras diduga sengaja mengabaikan dan menelantarkan tanaman menghasilkan dan tanaman sisipan sawit di areal Afdeling 4.
Bermacam jenis Gulma pengganggu tanaman utama dibiarkan melilit tanaman sawit sisipan dilokasi itu. Anak kayu – kayuan dan tumbuhan keladi atau lompong tampak tumbuh subur di gawangan tanaman sawit. Pertumbuhan gulma pengganggu dilokasi berakibat sulitnya membedakan antara pasar panen dan gawangan sawit, karena keseluruhan areal itu terlihat ditutupi bermacam jenis gulma.
Selain piringan sawit dan tempat pengumpulan hasil atau TPH yang seperti tidak pernah mendapat perawatan jenis Chamis, program perawatan prunning juga seperti tidak dilakukan.
Padahal, seluruh jenis gulma dan kayu – kayuan yang tumbuh dilokasi tersebut dapat berdampak buruk bagi pertumbuhan tanaman sawit, karena harus berebut dengan tanaman lainnya menyerap air dan unsur hara tanah diareal itu.
Melihat kondisi sawit di areal afdeling 4 yang seperti tidak dirawat, tak ayal mengundang tanya dan dugaan negatif dari sejumlah pemerhati PTPN IV di Sumatera Utara.
Terkait penggunaan anggaran perawatan TBM dan TM sawit yang secara terus menerus di gelontorkan dari kantor Pusat Medan, sepertinya berbanding terbalik dengan kondisi dilapangan afdeling 4 unit laras saat ini.
TBM dan TM sawit diareal afdeling 4 unit Laras terlihat seperti terabaikan dari program perawatan sejak dini, meski hal itu sudah dikonfirmasi kepada asisten afdeling IV setempat melalui pesan whatsapp 085371295xxx, tapi tidak dijawab ataupun memberikan tanggapan sama sekali pada hari Selasa (16/1/2024).
Dugaan korupsi anggaran perawatan oleh pimpinan setempat, diduga bekerja sama dengan vendor perawatan tanaman sawit dilokasi itu kian menguap.
Hingga berita jni diturunkan Manager PTPN IV dan Askep unit laras belum dapat dikonfirmasi terkait dugaan penelantaran tanaman sawit di afdeling 4.(RM)