Views: 1.2K
BUKITTINGGI, JAPOS.CO – Kepedulian Marfendi wakil walikota ikut merasakan duka yang diderita korban Erupsi yang dirawat di RSAM Bukittinggi.
Direktur Rumah Sakit Drg. H. Busril mengungkapkan kondisi korban yang dibawa ke RS Ahmad Mochtar, tercatat 22 orang meninggal, 16 sudah teridentifikasi, 6 jenazah dilakukan identifikasi sedangkan korban dirawat 3 orang, lainnya di rujuk ke RS M Jamil Padang.
“Mayoritas korban luka bakar dan patah tulang, bahkan seluruh tubuhnya mengalami luka bakar sampai menembus tubuh korban,” ulas Busril direktur RSAM.
Wakil Wali Kota Marfendi didampingi Istri Nurna Eva Karmila, direktur RSAM Drg H Busril dan staf RSAM, berkeliling mengunjungi korban yang masih dirawat di ruang bedah, tiga orang korban dirawat semuanya berasal dari kota Pekanbaru.
Dari tujuh orang rombongan bertiga selamat, dan semuanya mengaku baru pertama kali mendaki.
Sambil berdialog dengan pasien Wakil Wali Kota memberikan semangat kepada mereka. Perbanyak sabar jaga kesehatan, semoga tidak trauma untuk mendaki, setelah tua, cerita inilah paling indah untuk dikisahkan kepada anak cucu, adik-adik mu, cerita tentang hampir mati kena semburan erupsi merapi.
Marfendi dan Nurna Eva Karmila menuju ruang jenazah, sudah banyak anggota keluarga yang berada di pintu ruang tersebut, ada yang dari Solok Selatan, Pariaman dan Padang, ada juga dosen Bung Hatta Dr. Hidayat. Ketika ditanya Marfendi apa ada keluarganya, ternyata beliau menunggu identifikasi mahasiswa Bung Hatta yang ikut mendaki pada saat erupsi .
“Saya atas nama pribadi dan pemerintah kota Bukittinggi, berterima kasih sekali kepada semua yang terlibat sejak evakuasi sampai identifikasi , untuk identifikasi ada tim dari Mabes Polri, Polda, Polresta dan tim forensik RSAM, terima kasih kepada semua yang telah berjasa,” ulas Marfendi.
“Ucapan belasungkawa yang sangat dalam dari kami sekeluarga, kepada keluarga yang ditinggal karena mushibah isemoga Allah beri kesabaran Dan kepada seluruh masyarakat Bukittinggi dan sekitarnya, mari lebih dekatkan diri kepada Allah penguasa alam mushibah seperti ini tidak ada yang bisa menghabatnya kecuali ketawakkalan kita kepada Allah,” tutupnya.(Yet)