Views: 916
PEMATANGSIANTAR, JAPOS.CO – Kota Pematangsiantar dikenal sebagai kota yang toleran serta penuh dengan kedamaian. Udaranya yang sejuk dan segar membuat seluruh masyarakat kota siantar merasa nyaman dalam menjalankan aktivitas sehari – hari.
Namun mengapa masih ada banyak warga kota Pematangsiantar merasa tidak nyaman dan sangat kecewa dengan sikap perbuatan para Relawan Tenaga Kesejahteraan Sukarela Kecamatan (TKSK) khususnya di Kelurahan Martoba selama ini.
Seperti yang dituturkan oleh seorang warga jalan singosari gang demak yaitu Ibu Ratih Wulandari di halaman facebooknya. Dia mengatakan bahwa dirinya telah diancam oleh salah seorang relawan TKSK yang kebetulan juga seorang pemilik warung bansos Rumah Pangan Kita (RPK) yang bekerja sama dengan Dinas Sosial kota pematangsiantar sebagai mitranya.
Disisi lain, Salah seorang warga jalan nagur Kelurahan Martoba yang tidak mau disebutkan namanya mengungkapkan kurang lebih hampir satu jam berdialog tentang bansos PKH dan BPNT yang diterimanya selama ini.
“Saya menerima bantuan PKH dan BPNT sejak tahun 2018. Namun saat ini saya sudah tidak menerima bantuan itu dikarenakan saya pernah diancam akan dipecat dari daftar penerima bantuan saat saya tidak melakukan pembelanjaan sembako di warungnya itu (relawan),” terangnya.
“Yang buat saya heran kenapa waktu saya datang ke pihak kelurahan bertujuan untuk mengadukan kinerja si relawan ini, malahan saya yang dimarahi sama pegawai kelurahan itu. Kayaknya mereka sekongkol dengan pegawai kelurahan itu bang menzholimi saya, makanya saya dikeluarkan dari peserta penerima bansos. Padahal saya masih membutuhkan bantuan itu. Tolonglah bang ditindak tegas para relawan jahat itu agar warga yang lain gak sama nasibnya seperti saya,” tutupnya.(Andy Alfiano)