Views: 660
SIMALUNGUN, JAPOS.CO – Pengerjaan proyek Drenaise saluran utama buangan air antisipasi banjir kota perdagangan menuai polemik.
Jalan Pelajar kota Perdagangan Kecamatan Bandar Kabupaten Simalungun nyaris tak dapat dilalui pengguna jalan, pasalnya badan jalan dipenuhi gundukan galian tanah Drenaise dan juga tumpukan material pasir dan Padas.
Seperti yang di alami Tiwi siswi SMP Negeri 1 Bandar, saat meljntasi jalan pelajar menggunakan sepeda motor tergelincir akibat gundukan tanah yang baru di guyur hujan.
Tiwi menangis, pasalnya baju seragamnya penuh lumpur merah, jalan Pelajar di setiap harinya dilewati siswa siswi sekolah dasar hingga perguruan tinggi.
Namun dengan adanya proyek penggalian saluran air menyebabkan mobilitas terganggu.
Kritik juga disampaikan oleh Ponidi orang tua siswa pelajar SMK Awaslyah mengatakan tertulis di plank nilai proyek hampir 2 milyar, namun sistem kerjanya amburadul.
“Jalan pelajar ini hanya dapat dilalui oleh pejalan kaki, kami berharap kepada pemerintah Kecamatan Bandar mohon pak untuk di perhatikan,” pintanya.
Dari pantauan Japos co proyek saluran air terkesan lebih dalam menuju arah perkotaan perdagangan, yang seharusanya lebih tinggi, sebab arah pembuangan air dari jalan pelajar menurun hingga ke Sungai bahbolon.
Diketahui kontrak kerja melalui dinas Pekerjaan umum dan tata ruang kabupaten Simalungun, yang dianggarkan melalui APBD 2023 dengan total nilai proyek Rp 1.956.130,000,00, pemenang proyek oleh CV Pebri Unggulan.(Bw)
