Views: 499
BANDUNG BARAT, JAPOS.CO – Di tengah cuaca yang tidak menentu akibat pemanasan global, masyarakat di sebagian wilayah Kabupaten Bandung Barat mengalami kesulitan mendapatkan sumber mata air. Hal ini tidak hanya mempengaruhi kebutuhan rumah tangga, tetapi juga pertanian, menyebabkan kekeringan, dan gagal panen.
Pj. Bupati Bandung Barat, Arsan Latif, menanggapi masalah ini dengan mencari solusi, termasuk melakukan kunjungan kerja ke Curug Leuwilayung, salah satu sumber mata air di Desa Karyawangi. Didampingi beberapa kepala dinas dan unsur Forkopimcan Kecamatan Parongpong, Arsan menyadari bahwa sumber mata air potensial belum dikelola dengan baik, sehingga manfaatnya tidak merata di seluruh Kabupaten Bandung Barat.
“Seharusnya masyarakat Kabupaten Bandung Barat menikmati sumber mata air ini, tetapi kenyataannya sebagian besar dialirkan ke daerah lain tanpa bagi hasil yang jelas,” ungkap Arsan Latif pada Minggu (19/11/2023).
Dalam upaya penyelesaian, Arsan berencana menggelar rapat koordinasi dengan unsur Forkopimda dan stakeholder terkait. Tujuannya, merumuskan kebijakan dan solusi terbaik untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat secara gratis. Pihaknya berkomitmen menemukan solusi dalam dua minggu ke depan dan akan melakukan inventarisasi serta pembangunan infrastruktur penampungan air dan pipanisasi untuk distribusi air yang lebih baik di seluruh Kabupaten Bandung Barat.
Pemerintah Kabupaten juga akan berkoordinasi dengan perusahaan pengguna sumber mata air melalui regulasi kerjasama yang jelas dan saling menguntungkan. Saat ini, dua Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang mengambil air dari kawasan Cisarua dan Parongpong menggunakan regulasi lama, yang menyebabkan ketidakjelasan manfaat dan bagi hasilnya.
“Akan kita kaji ulang perjanjian kerjasama dengan PDAM Kota Bandung dan Kabupaten Bandung. Manfaat dan bagi hasilnya harus dirasakan oleh masyarakat dan pemerintah setempat,” tegas Arsan.(DEMAK GULTOM)