Views: 401
SIMALUNGUN, JAPOS.CO – Sudah bukan rahasia umum lagi prilaku beberapa oknum sopir truk tankos (tandan kosong), yang kerap mengurangi isi tonase truk, setelah timbang muatan dan keluar dari lokasi pabrik .
Kejadian tersebut kerap terulang dan pada Selasa (14/11), pukul 18, 15 wib secara terang terangan memindahkan sebagian muatan tankos kesalah satu truk, lokasi kejadian di Jalan Poros PTPN4 unit kebun dan PKS Gunung Bayu Kecamatan Bosar Maligas Kabupaten Simalungun, lebih kurang hanya berjarak 200 meter dari PKS dan kantor kebun.
Agus salah satu sopir truk saat dikonfirmasi mengenai mengurangi isi tonase truknya, ia mengaku agar ringan.
“Berat kali bang biar ringan tarikan truknya,” terangnya.
Namun saat di tanya mau dibawa kemana tankos yang di pindahkan tersebut,” ini mau dibawa ke kampung,” jelasnya.
Padahal menurut prosedur bahwa setiap truk vendor yang telah dikuasakan untuk pengangkutan tankos dari pabrik menuju lokasi kebun sesuai permintaannya, telah disepakati harga satuan hingga ke lokasi yang telah ditentukan.
Salah seorang masyarakat Kecamatan Bosar Maligas KS ditemui di lokasi mengatakan hal tersebut sudah terbiasa.
“Kalau pasing-pasing gini sudah biasa bang, biaya kelakuan tinggi,” ucapnya.
“Selain itu, ada lagi bang, beberapa waktu yang lalu bisa pula truk tankos sudah ditimbang tapi keluar pabrik tanpa surat pengantar barang (SPB) ,” lanjut KS.
Kepala Ssisten Tanaman Kebun PTPN4 unit Marihat A, Parangin angin, selaku penerima dan meminta order tankos saat di konfirmasi mengungkapkan melakukan penimbangan ulang, namun jika tidak sesuai ditolak.
“Kita akan timbang ulang bang, bila tidak sesuai kita tolak dan dibayarkan sesuai tonasenya,” ungkapnya.
Sementara Kepala Masinis Pabrik Kelapa Sawit PTPN4 unit kebun Gunung Bayu R Sinaga, sangat menyayangkan hal tersebut.”Kita prihatin, kecewa atas tindak tanduk oknum sopir nakal tersebut bang,” singkatnya.(Bw)