Views: 264
SIMALUNGUN JAPOS.CO – Dipicu rasa keberatan memenuhi kebutuhan susu dua anaknya, Ojor Maruba Tarigan (26) nekat menganiaya istri dan mertua nya di rumah mertua nya di SD Inpres Nagori Silampuyang, Kecamatan Jorlang Hataran, Simalungun, Senin (30/10) siang.
Atas kejadian itu, Novalina Febriani Boru Aritonang (21) istrinya dan ibunya Marsaulina boru Sipayung (61) mengalami luka berat dan nyaris tewas.
Saat ini Marsaulina boru Sipayung dirawat intensif di ruang Dahlia, RSUD dr Djasamen Saragih usai dilakukan operasi akibat luka berat di bagian kepala dan mata sebelah kanan. Berdasarkan informasi yang dihimpun Japos.co, korban Marsaulina boru Sipayung mengalami luka berat hingga tidak bisa melihat dibagian mata sebelah kanan. Sementara bagian sekujur kepala dipenuhi luka berat akibat hantaman benda tumpul.
Marsaulina boru Sipayung ketika ditemui Japos.co, mengatakan, ia dan keluarga meminta pelaku dihukum seberat-beratnya atas perbuatannya.
“Saya sudah tidak ingin punya menantu penjahat seperti itu. Saya minta wartawan bantu saya supaya orang jahat itu dihukum berat,” ujar Marsaulina boru Sipayung ditemui, Japos.co di RSUD dr Djasamen Saragih.
Marsaulina boru Sipayung melanjutkan, peristiwa penganiayaan tersebut terjadi ketika pelaku tidak pulang ke rumah nya selama satu malam. Kemudian, kedua korban mendatangi pelaku ke rumah orang tuanya di Nagori Silampuyang tidak jauh dari kediaman korban.
Selanjutnya, ketika bertemu, pelaku menghardik korban dan keberatan dengan kedatangan kedua korban. Namun, korban mendesak pelaku untuk memenuhi kebutuhan susu dan makanan kedua anaknya.
“Ketika ditegur sempat langsung emosi si Tarigan itu. Terus anak saya dan suaminya itu ribut dan saling memukul kemudian keributan semakin parah,” ujarnya.
Kemudian, sesaat melihat anaknya dianiaya pelaku. Korban langsung menarik anaknya sembari mengendong cucunya, akibat dipicu keributan berat akibat nya korban dipikul pelaku hingga tersungkur.
“Seingat saya, waktu dipukul dia pakai sejenis kayu ternyata kata warga yang melihat dia pukul saya pakai batu bata. Hingga luka berat,” ujarnya.
Atas kejadian itu, warga berusaha menolong korban dan melarikan korban ke rumah sakit umum.
“Terus saya dilarikan ke rumah sakit dan tidak sadarkan diri,” jelasnya.
Pelaku dinilai sepanjang hubungan rumah tangga mereka selalu diwarnai keributan dan KDRT. Pelaku dinilai kerap minum tuak dan main judi.
“Menantu ini kelakuannya tidak bagus sama sekali,” ujarnya.
Marsaulina boru Sipayung mengingat sebelumnya, pelaku sempat menyampaikan ke anaknya bahwa pelaku berencana akan membunuh korban di kebun dekat rumah korban. Hal itu, lantas terjadi tidak lama setelah ancaman tersebut.
“Dia berencana membunuh saya karena kesal saya selalu menasehati rumah tangga mereka supaya baik baik. Dia maunya suka suka nya bebas, kriminal dan KDRT orang tua mana yang tega melihat anaknya dipukuli sampai hampir mati,” kenangnya.
Bahkan, pelaku kerap memiliki kebiasaan buruk dengan melontarkan kata kata tidak senonoh kepada korban dan istrinya.
“Kami tidak bisa mengingat ada perbuatan baiknya. Karena sepanjang kami kenal semua gak bagus dibuatnya,” ujarnya.
Kapolres Simalungun AKBP Ronald FC Sipayung ketika dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Saat ini pelaku sudah diamankan setelah diringkus warga.
Pelaku saat ini sudah dalam proses pemeriksaan di Polres Simalungun. (Isnani)