Views: 230
BUKITTINGGI, JAPOS.CO – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kota Bukittinggi menggelar Pelatihan Publik Speaking, berlangsung di halaman kantor Dispersip .
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sustinna, perpustakaan konvensional sekarang telah bertransformasi menjadi perpustakaan berbasis inklusi sosial atau lebih dikenal dengan TPBIS sesuai dengan Peraturan Kepala Perpusnas Nomor 3 Tahun 2023 tentang Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS).
Perpustakaan yang ada selama ini fungsinya hanya tempat membaca dan gudang ilmu pengetahuan, fungsi penelitian maka sekarang beralih fungsi menjadi pusat kreativitas,” ujar Sustina, Selasa (21/10/2023).
Masyarakat bebas berkreativitas sesuai dengan kebutuhannya sehingga dari program pelatihan , akan meningkatkan literasi seseorang yang akhirnya berdampak pada kesejahteraan,” sambungnya. Perpustakaan hadir memfasilitasi kebutuhan keterampilan masyarakat sehingga mampu meningkatkan pengetahuan dibidangnya serta berharap akan tercapainya masyarakat yang sejahtera secara sosial dan ekonomi.
“Kami melakukan pelatihan Publik Speaking untuk masyarakat yang akan mengembangkan potensi diri untuk lebih percaya diri tampil di depan umum dan diharapkan bisa menjadi profesional,” imbuhnya.
Peserta kegiatan melebihi target dan bahkan ada peserta yang datang dari luar Kota Bukittinggi seperti Kota Pariaman, Kota Payakumbuh, Kabupaten Agam, tambah Sustinna.
Sebelumnya Perpustakaan melakukan kegiatan belajar mewarnai bagi siswa SD dengan narasumber yang sangat berpengalaman, serta pelatihan optimasi canva yakni aplikasi desain mudah dan sederhana yang hanya membutuhkan sentuhan artistik.
“Ke depan banyak hal baru yang kami berikan kepada masyarakat untuk meningkatkan kemampuan berliterasi,” ungkap Kadis Dispersip Kota Bukittinggi .
Hal senada, juga disampaikan Kabid Pembinaan dan Pengembangan Sistem Perpustakaan, Havid Febrian mengatakan, kegiatan publik speaking diadakan karena permintaan di media sosial, lewat IG.
Perpustakaan Umum Daerah Kota Bukittinggi meminta adanya kegiatan publik speaking untuk masyarakat.
Terkait kepesertaan,pihaknya tidak membatasi wilayah tidak melihat KTP tidak membatasi usia.
“Alhamdulillah dari Kabupaten Lima Puluh Kota ada 3 orang, Pariaman 1 orang dan lebihnya dilingkup Bukittinggi ada beberapa orang dan juga dari Kabupaten Agam,” ulas Havid Febrian.
Pihaknya berharap adanya kader yang muncul melalui kegiatan di bidangnya masing-masing. (Yet)