Views: 285
SIMALUNGUN, JAPOS.CO – Budiman Damanik calon anggota legislatif Republik Indonesia, daerah pemilihan Sumatera Utara tiga, melakukan konsolidasi dengan sejumlah pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UMKM) dan Petani Holtikultura. Kunjungan dilakukan, Sabtu (7/10) malam di Dusun Bahkota, Nagori Jengger Leto, Kecamatan Panei Tongah, Simalungun, Sumatera Utara.
Dalam kunjungannya, Budiman Damanik menyampaikan keteguhan nya untuk terus memperjuangkan aspirasi masyarakat khususnya pelaku usaha UMKM dan Petani.
Budiman menyampaikan, pembenahan sarana infrastruktur menjadi salah satu upaya meningkatkan kesejahteraan UMKM. Perhatikan, terhadap sarana infrastruktur menjadi fokus program pengawasan utama Budiman Damanik ketika terpilih menjadi wakil rakyat di Senayan.
“Saya melihat kondisi jalan yang rusak ini sangat luar biasa. Ini yang harusnya menjadi perhatian serius, kedepannya saya akan terus memperjuangkan pembenahan jalan ini,” ujar Budiman kepada para pelaku UMKM, Sabtu (7/10) malam.
Sementara dari sektor pertanian, Budiman Damanik menyoroti distribusi pupuk subsidi yang harusnya merata. Budiman, akan terus memperhatikan distribusi pupuk sesuai dengan data kebutuhan petani.
“Petani ini garda utama bangsa dalam visi pertahanan pangan. Maka distribusi, harga eceran tertinggi, hingga data valid penerima pupuk bersubsidi akan menjadi perhatian utama saya dan ini penting,” ujarnya.
Budiman Damanik juga mendukung penuh program UMKM di Kota Pematangsiantar dan Simalungun untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
Senada dengan itu, Ketua Kelompok(Parsadaan) Tatea bulan Damanik Eben Syaloom Damanik menegaskan siap berkomitmen mendukung keberhasilan Budiman Damanik sebagai calon legislatif tingkat satu.
“Kami dari marga Damanik, Boru,bere dan ibebere siap memenangkan Budiman Damanik sebagai calon Anggota Legislatif DPR RI. Kami senang dan sepakat dengan visi dan misi Budiman Damanik,” ujar Eben ditemui Japos.co, Sabtu (7/10) malam.
Dalam pertemuan tersebut, Eben Damanik juga menyampaikan keluhan petani di Panei Tongah yang sulit mendapatkan pupuk subsidi dengan harga normal.
“Disini pupuk sulit, distribusi tidak merata harga pun tak jelas. Ini yang menjadi persoalan kami disini,” keluhnya.
Komunikasi hangat terus terjalin, Budiman Damanik optimis segala aspirasi masyarakat akan menjadi skala prioritas baginya untuk disampaikan dan diperjuangkan. ( RM)