Views: 245
PANGANDARAN, JAPOS.CO – Tak pernah terpikirkan sebelumnya Saryono (39) nelayan di Pantai Batukaras, Pangandaran mendapatkan banyak ikan. Ia mendapatkan 2,6 ton ikan kakap merah hanya menggunakan jaring arad.
Sebagaimana diketahui, jaring arad merupakan alat untuk menangkap ikan-ikan berukuran kecil hingga sedang. Adapun ikan yang biasanya didapatkan menggunakan jaring arad yakni, layur, teri, layang, pepetek, bagad dan lkan sejenisnya.
Saryono mengaku tidak pernah menyangka selama 10 tahun berkarir menjadi nelayan jaring arad mendapatkan hasil yang memuaskan. “Saya baru mulai punya jaring sendiri sejak tahun 2013 yang lalu. Kalau ikut ngejaring dari kecil ikut bapak,” kata Saryono kepada para awak media di Pantai Batukaras, Jumat (29/9).
Ia mengatakan jaring arad sepanjang 300 meter yang hanya memakai senar sederhana ditebar ke tengah laut sejauh 500 meter, dapat menjerat ikan kakap merah yang terkenal mahal dan enak. “Penangkapan ikan kakap merah pakai jaring arad memang langka terjadi bahkan sejak saya kecil pun baru sekarang ini,” katanya.
Saryono mengatakan pada Kamis (28/9) kemarin siang jaring arad miliknya membawa 2,6 ton ikan kakap merah dengan nilai Rp 70 juta. “Ya tentu nggak nyangka baru kali ini,” kata dia.
Menurutnya setiap satu jaring arad dibantu minimal 20 orang yang menarik jaring. “Kalau kemarin ada 30 orang saat menarik 2,6 ton ikan. Keuntungan yang didapatkan bakalan dibagi rata dengan para penarik jaring arad. Belum dibagikan. Saya rencana per orang dapat Rp 1 juta. Karena saya yakin ini bukan hanya rezeki saya tapi rezeki para penarik jaring,” ujarnya.
Usai menangkap 2,6 ton ikan kakap merah, Saryono pun tidak hanya untung, karena jaring arad yang dipakai pun rusak. “Jaring saya juga rusak, karena 1 ekor ikan yang kena jaring beratnya 4,5 kg. Banyak juga yang lepas,” ungkapnya.
Selain Saryono nelayan Pangandaran yang ketiban rezeki nomplok, nelayan yang lainnya juga seperti halnya nelayan di Pantai Batukaras, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran panen ikan kakap ikan merah. Tidak seperti biasanya, ikan tersebut dipanen di pesisir pantai dengan memakai jaring arad.
Panen ikan kakap oleh nelayan di Pantai Batukaras tersebut terjadi pada Kamis (28/9) siang pukul 13.00 WIB. Nelayan di Pantai Batukaras, Yadi Suryadi mengatakan memang tidak seperti biasanya ikan kakap merah bisa kena jaring arad. “Biasanya memang ikan kakap beradanya di tengah laut, namun ini bisa terjaring pakai jaring arad yang ditebarnya di pesisir pantai,” kata Yadi.
Ia mengatakan ikan kakap merah yang kena jaring nelayan di Batukaras tersebut langsung mendapatkan hingga 1,8 ton. “Lagi ketiban rezeki mungkin nelayan di Batukaras, sekali ngejaring langsung dapat banyak. Bahkan warga pun ikut berebut saat sebagian ikan meleber keluar jaring,” katanya.
Menurutnya, dari 1,8 ton kakap merah yang terjaring, satu ekor ikan ada yang mencapai 4,5 kilogram. “Namun dijual ke lelang 1 kilogram Rp 33 ribu, itu harga ton. Bukan satuannya,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Desa Batukaras Hadi Somantri mengatakan jika nelayan di Pantai Batukaras sedang ketimpa rezeki nomplok. “Alhamdulillah setelah 8 bulanan mengalami paceklik, kini panen lagi ikan,” katanya.
Menurutnya terbilang sangat langka ikan kakap merah bisa didapatkan memakai jaring arad, apalagi dalam jumlah banyak. “Sementara itu, soal kemunculan hiu tutul sebagai tanda akan adanya musim panen ikan, itu hanya sebuah kebetulan. Bisa saja kebetulan, mungkin juga keberuntungan,” tandasnya. (Mamay)