Views: 179
BUKITTINGGI, JAPOS.CO – Wali Kota Bukittinggi “marah” dan prihatin saat menemukan secara tidak sengaja dua anak perempuan diduga dieksploitasi orangtuanya. Kedua anak mengaku disuruh meminta sedekah di Kota Bukittinggi.
“Sangat tidak terpuji. Ini sangat keterlaluan. Orang tua ( Ortu ) yang diduga mengekploitasi anaknya. Mereka suruh anak-anaknya meminta-minta sedekah di luar sana. Sementara mereka menunggu dirumah,” ujar Wali Kota Erman Safar, Senin (25/9).
“Kami sengaja bertemu dengan dua anak di salah satu cafe. Saat ditanya mereka baru tiga bulan tinggal di Bukittinggi. Mirisnya lagi kedua orangtua ternyata sehat jasmani dan diduga sengaja menyuruh anak untuk meminta-minta,” lanjut Erman.
Wali Kota bersama jajaran dinas terkait langsung menelusuri keadaan keluarga kedua anak yang tidak bersekolah yang bertempat tinggal mengontrak.
“Kami kecewa dengan kedua orang tuanya yang ternyata sengaja menyuruh anak-anaknya mengemis, ibunya bahkan yang memesankan ojek online untuk anaknya berangkat mengemis setiap pagi,” kata Erman dengan miris.
Ia mengaku sempat mengancam orang tua anak-anak ini dengan melaporkan ke pihak kepolisian karena secara jelas mengekploitasi anak untuk mencari uang.
“Mereka mengaku menargetkan setiap anak nominal yang disetor setiap hari, untuk anak yang besar Rp. 100 ribu dan si kecil Rp 50 ribu, ada lagi satu anak mereka yang laki-laki bekerja di bengkel las saat pagi dan ketika siang juga mengemis,” kata Wako.
Untuk tindak lanjutnya, Pemko Bukittinggi tengah berkoordinasi dengan pemerintah yang menjadi lokasi asal keluarga ini dan juga berkomunikasi dengan perwakilan Kementrian Sosial di Sumatera Barat.
“Sesuai kesepakatan akhir, mereka dikembalikan ke kota asal mereka, kita antar dan serah terima dengan pemerintah setempat,” kata Erman.
Hal ini mendapat respon positif dari warga yang berkomentar dalam akun media sosial yang menampilkan aksi Wali Kota saat mengantarkan anak-anak ke orang tua mereka dan memberikan arahan langsung.
“Terimakaih Wali Kota telah membantu, hikmahnya janganlah orang tua bermalas-malasan dan menjadikan anak-anak mereka sebagai korban, bagaimana bisa maju kalau hanya diam di rumah, semoga anak-anak bisa sukses di masa depan,” kata seorang warga, Raihan.
“Semoga jadi pelajaran bagi kita semua, hak anak wajib ditunaikan, agar tumbuh dan sukses semoga dimudahkan semua orang tua dalam melaksanakan kewajiban pada anak,” kata Victory, warga lainnya. (Yet)
