Scroll untuk baca artikel
BeritaHEADLINEKALIMANTANKalimantan Barat

Petani Mupa Dapat Pelatihan Manajemen Agribisnis dari Disnakbun

×

Petani Mupa Dapat Pelatihan Manajemen Agribisnis dari Disnakbun

Sebarkan artikel ini

Views: 368

KETAPANG, JAPOS.CO – Dinas Pertanian Peternakan dan Perkebunan (Distanakbun), Kabupaten ketapang Provinsi Kalimantan Barat, melakukan pelatihan manajemen agribisnis bagi pelaku utama dan pelaku usaha.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Senin tanggal 24 Juli 2023 bertempat di Balai penyuluhan pertanian Kecamatan Muara Pawan. Ada pun peserta yang ikut dalam kegiatan tersebut sebanyak tiga puluh orang peserta, termasuk didalamnya di dilibatkan beberapa gender sebagai peserta, dimana peserta tersebut berasal dari dua kecamatan Delta Pawan dan Kecamatan Muara Pawan.

Dedi SPKP selaku Koordinator BPP Muara Pawan dalam sambutannya , menyampaikan bahwa petani dan pelaku usaha di kecamatan Delta Pawan dan Kecamatan muara pawan yang di hadirkan adalah para pelaku utama dan pelaku usaha yang sudah menjalankan kegiatan usaha taninya akan tetapi belum mengetahui apakah kegiatan yang sudah mereka lakukan sudah berorientasi bisnis atau pun sudah layak dikatakan bisnis atau belum.

“Kami masih sangat optimis kegiatan usaha tani ini akan terus berlanjut tiap tahunnya walaupun tantangan kedepannya semakin berat terutama persaingan dengan komoditas perkebunan,” uangkap Dedi SPKP dalam sambutannya.

Kepala Dinas Pertanian Peternakan dan Perkebunan dalam hal ini diwakili oleh kepala bidang penyuluhan pertanian, Nini Marina SHut MAp. menyampaikan bahwa dirinya sangat terkagum-kagum karena peserta pelatihan agribisnis di BPP Muara Pawan ini rupanya menjadi pelaku agribisnis, dilihat dari hasil usahanya yang diikutsertakan juga saat kegiatan ini dilaksanakan, namun demikian pada kesempatan ini narasumber akan menyampaikan inovasi-inovasi dalam agribisnis terhadap agribisnis yang sudah dilaksanakan.

“Saya berharap juga kepada para narasumber agar menyampaikan kita-kiat sukses dalam hal agribisnis terutama pemasaran produk yang dihasilkan baik jangkauan pemasaran ataupun bagaimana produk bisa laku dipasaran,” ucap Marina SHut MAp.

Marina SHut MAp juga menjelaskan bahwa Kegiatan pelatihan managemen agribisnis memang sangat dibutuhkan, karena pemerintah daerah berharap para pelaku usaha dan pelaku utama lebih giat meningkatkan lagi hasil produksi dan berorientasi kepada bisnis, produk yang dihasilkan diharapkan dikemas dengan baik karena masyarakat di perkotaan sudah memperhatikan kemasan terhadap barang yang akan dibeli.

“Saya berharap petani bisa mengemas produknya dengan sebaik-baiknya, bapak ibu pelaku utama dan pelaku usaha gunakanlah kesempatan ini untuk mencari solusi terhadap permasalahan agribisnis bapak ibu sekalian,” tutup Marina SHut MAp.

Ningrum Dwi Hastuti STP MP selaku narasumber dalam kegiatan ini menyampaikan materi tentang panen dan pasca panen terhadap tanaman pangan dan tanaman hortikultura, beliau memulai dengan menanyakan tentang kendala yang dihadapi para pelaku utama dan pelaku usaha dalam kegiatan usahanya sehari-hari. Beberapa faktor yang terhimpun adalah adalah faktor alam, faktor kualitas hasil panen, penyimpanan dan pemasaran. Beberapa faktor yang berhasil diungkap tersebut satu persatu dicarikan solusi penyelesaiannya.

Para pelaku utama harus melakukan kegiatan budidaya dengan baik dan benar sesuai bimbingan dari para penyuluh terutama dalam kegiatan panen, penentuan waktu dan masa panen karena hal tersebut sangat mempengaruhi kualitas hasil panen dan pengaruh terhadap penyimpanan, sedangkan untuk tempat penyimpanan diharapkan mempunyai lumbung yang sesuai dengan standar penyimpanan hasil panen, terakhir untuk pemasaran hendaknya produk yang dihasilkan dikemas dengan standar pengemasan bahan pangan sesuai aturan pemerintah. Pengemasan memang akan menambah biaya produksi akan tetapi pengemasan juga meningkatkan nilai jual produk yang dihasilkan.

“Packing yang bagus adalah plastik yang standar harus yang baik, packing yang baik berguna untuk mempertahankan umur produk, dapat menjangkau pasaran yang lebih luas, bapak ibu akan mendapatkan harga yang lebih baik dari harga sebelum mempacking produk dengan baik, selanjutnya bapak ibu packing yang baik dapat menjamin konsumen dan keberlanjutan produk yang kita hasilkan,” Tutur Dwi Hastuti STP MP dalam menutup materi yang dibawakan.(Tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *