Views: 253
BANTEN, JAPOS.CO – Para pengurus pondok pesantren di Kabupaten Lebak, Banten melakukan diskusi dalam pertemuan atau halaqoh kebangsaan yang digelar Ulama Merah Putih, Jumat (22/9/2023) sore.
Pertemuan di Pondok Pesantren Al Ikhlas Kecamatan Muncang itu membahas perkembangan politik di Indonesia menjelang pesta demokrasi, khususnya Pemilihan Presiden 2024 mendatang.
“Untuk hari ini kita mengadakan satu halaqah atau pertemuan untuk membahas agar supaya pola pikirnya para kiai itu lebih masuk ke ranah politik, agar ikut bersama membangun bangsa ini,” kata Koordinator Daerah (Korda) Ulama Merah Putih, Wahyudin.
Dalam pertemuan itu, para pemuka agama islam atau ulama dan pengurus pondok pesantren yang biasa disebut kiai turut membahas permasalahan-permasalahan bangsa yang terjadi selama ini.
Menurut mereka, ulama dan para santri memiliki peran penting dalam menyelesaikan berbagai permasalahan bangsa dan negara mulai dari membantu merebut kemerdekaan Indonesia dari para penjajah.
Pasca-kemerdekaan, kalangan tersebut dinilai masih memiliki peran yang penting dalam pembangunan bangsa melalui keilmuan tentang agama yang dipelajari dari lembaga pendidikan pondok pesantren.
Oleh karena itu, Wahyudin menyebutkan kriteria presiden pilihan mereka adalah sosok yang membela para ulama dan santri melalui kegiatan dan program-program pengembangan pondok pesantren.
“Untuk keputusan halaqoh pertama (di Lebak) ini kita sepakat bahwa kriteria yang cocok bagi kita. Yang membela para ulama dan membela kaum santri di bawah adalah seorang Ganjar Pranowo,” tuturnya.
Sementara itu, Kiai Jupri dari Kecamatan Muncang, Kabupaten Lebak menjelaskan kriteria calon pemimpin yang dibahas pada kesempatan itu berdasarkan ajaran islam khususnya Ahlussunah Wal Jamaah.
“Yang diinginkan itu (pemimpin) yang amanah, jujur dan menyejahterakan negara ataupun rakyat,” kata Kiai Jupri menyatakan kriteria tersebut sudah dimiliki oleh Ganjar Pranowo.
Menurutnya, kebijakan-kebijakan Ganjar selama menjadi Gubernur Jawa Tengah terbukti berhasil meningkatkan kesejahteraan para ulama dan santri di pondok pesantren.
“Sudah (sesuai kriteria ulama). Bahkan, dalam menjadi Gubernur di Jawa Tengah itu alhamdulillah sudah menyalurkan bantuan-bantuan untuk guru mengaji dan (membangun) PLTS di pesantren,” kata Kiai Jupri.
Kegiatan tersebut dihadiri 15 tokoh kiai pengurus pondok pesantren seperti KH Radi Johari (PP Al Ikhlas), Kiai Jupri (PP Nurul Falah), Kiai Mukhtar Utang (PP Al Amal), Kiai Otoy Wijaya (PP Riyadhul Mubtadiie) dan Kiai Sangsang (PP Darul Huda).
Hadir pula Kiai Adul Abdul (PP Attaufiq), Kiai Joharuddin (PP Al Amin), Kiai Bambang CH (PP Al Hijaiyyah), Kiai Johani Bach (PP Sudurul Irsyad), Kiai Masrap (PP Assyifa), Kiai Juherman (PP Darul Ibtidaa), Kiai Rahmat (PP Al Wustha), Kiai Armad (PP Hadiliyyah), Kiai Warsa (PP Al Huseini) dan Kiai Tangal Ahmad (PP Al Fariq). (Red)