Views: 240
BOGOR, JAPOS.CO – Sukarelawan Ganjar Pranowo yang tergabung dalam kelompok Santri Dukung Ganjar (SDG) berkomitmen melakukan kegiatan positif dan bermanfaat kepada masyarakt luas.
Terbaru, Santri Dukung Ganjar menggelar pelatihan membuat pupuk organik dari sampah rumah tangga bareng masyarakat yang berada di Desa Cihowe, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Koordinator Wilayah SDG Jabodetabek, Farhan Ikhsan mengatakan kegiatan tersebut digelar bertujuan memberikan pengetahuan bahwa sampah rumah tangga bisa bermanfaat dan memiliki nilai ekonomi. Salah satunya dijadikan pupuk organik.
Dia menyebut pelatihan pembuatan pupuk organik ini menjadi alternatif solusi dalam menjawab banyaknya pembuangan sampah liar yang menjadi problem dikalangan masyarakat.
“Kami dari relawan Santri Dukung Ganjar tergerak untuk mendorong bagaimana caranya sampah rumah tangga bisa menjadi nilai manfaat,” katanya dalam keterangan tertulisnya, Kamis (21/9).
Kegiatan yang diadakan oleh relawan Santri Dukung Ganjar rupanya mendapatkan antusias yang tinggi dari masyarakat sekitar. Hal itu dilihat dari puluhan warga khususnya ibu-ibu menghadiri pelatihan tersebut.
Menurut dia, para emak-emak mengikuti pelatihan ini lantaran mereka ingin mengetahui bagaimana proses sampah menjadi pupuk.
Farhan menjelaskan bahwa pembuatan pupuk organik dari sampah rumah tangga terbilang sangat murah dan mudah. Hanya sayuran, gula merah dan cairan untuk membuat pupuk.
“Bahan-bahannya ini yang sangat mudah didapat. Pertama bahannya dari sayuran kemudian gula merah dan cairan EM4, dan air,” tutur Farhan.
Kemudian, semua bahan itu dicampur dan disimpan di tempat suhu yang dingin selama 20 hari sampai cairannya tidak mengeluarkan aroma busuk.
“Di simpan saja selama beberapa hari hasilnya nanti sampah rumah tangga itu akan menjadi pupuk organik yang sangat bermanfaat dan bernilai,” paparnya.
Farhan berharap setelah pelatihan ini dilaksanakan masyrakat bisa mandiri membuat pupuk organik yang berasal dari sampah rumah tangga agar mengurangi sampah.
“Mudah- mudahan dengan kegiatan ini dapat bermanfaat sehingga sampah bisa menjadi nilai manfaat dan ekonomi,” harapnya.
Sementara itu, Rusni salah satu peserta mengaku mendapatkan banyak ilmu yang bermanfaat mengenai cara membuat pupuk organik dari sampah rumah tangga.
“Alhamdulillah dengan terlaksananya kegiatan ini, kami menjadi tahu bahwa bahan-bahan seperti sayuran yang seharusnya menjadi sampah ternyata bisa diolah menjadi pupuk yang berfungsi untuk pertanian dan pupuk untuk berkebun,” tandas Rusni. (Red)