Views: 184
BANDUNG, JAPOS.CO – Upaya menekan intensif prevalensi stunting terus dilancarkan Perwakilan BKKBN Jawa Barat. Strategi tekan di wilayah hulu, teranyar ini menyasar kalangan pelajar di jenjang SMA/SMK di provinsi Jawa Barat.
Langkah konkret yang dilakukan Kepala Perwakilan BKKBN Jabar, Fazar Supriadi Sentosa, belum lama ini mengunjungi Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar untuk melakukan audiensi dengan Kepala Disdik Jabar, Drs Wahyu Mijaya SH MSi di kantornya.
Dalam pertemuan itu, orang nomor satu di BKKBN Jabar ini memaparkan urgensi cegah stunting untuk menjaga kelangsungan sehat regenerasi penerus bangsa serta penanganan stunting dari hulu yang diarahkan.
Adapun rencana program yang akan dikolaborasikan yaitu pembentukan Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R) di setiap sekolah. Itu sebagai wadah untuk program PKBR (Penyiapan Kehidupan Berkeluarga bagi Remaja) di level SMA dan SMK dengan materi edukasi gizi dan pencegahan anemia, kesehatan reproduksi serta penundaan usia perkawinan untuk menekan pernikahan dini.
“ Untuk gagasan program di tahun 2024 akan berkolaborasi untuk dapat menyasar siswa/siswi disabilitas dalam sosialisasi PKBR. Di Jawa Barat terdapat sekitar 6.000 sekolah jenjang SMA dan SMK terdiri SMA negeri, SMA swasta, SMK negeri dan SMK swasta. Menyimpan mobil di garasi setelah mudik dari Bengkulu, Bersama kuatkan kolaborasi untuk cegah stunting dari hulu, “ ungkap Fazar S Sentosa sambil berpantun.
Mendapat dukungan dari Kadisdik Jabar, kepala BKKBN Jabar penuh harap dengan kolaborasi ini kelak dapat terbentuk merebak PIK-R di setiap sekolah, sebagai wadah program PKBR. (Mamay)
