Views: 182
KETAPANG, JAPOS.CO – Petani yang tergabung dalam kelompok Jenggolo Jaya Satu melakukan pertemuan lanjutan sekolah lapang petani di kawasan agropolitan Desa Sungai Besar Kecamatan Matan Hilir Selatan (MHS) Kabupaten Ketapang Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2023.
Para anggota dan pengurus kelompok Tani Jenggolo Jaya Satu bersyukur karena mendapatkan sekolah lapang, karena kegiatan ini sebagai transfer ilmu dan teknologi budidaya tanaman padi yang pada akhirnya dapat mendukung peningkatan kesejahteraan petani dan keluarganya. Pada sisi lainnya kegiatan sekolah lapang diperlukan pemerintah juga ingin menggali potensi pertanian di sekitarnya dan mencari tau apa permasalahan yang terjadi dan kendala yang dihadapi dalam kegiatan yang dilaksanakan.
Saat pelaksanaan kegiatan sekolah lapang, para petani mendapatkan kunjungan lapangan dari anggota DPRD Kabupaten Ketapang Achmad Soleh ST MSos.
Dalam sambutannya, Achmad Soleh ST MSos mengatakan bahwa pemerintah mendukung kegiatan ini melalui Dinas pertanian peternakan dan perkebunan (Distanakbun) kabupaten Ketapang dalam mengedukasi petani dalam kegiatan.
Achmad Soleh ST MSos menjelaskan hadirnya dirinya selaku anggota DPRD Ketapang di kegiatan ini, untuk memberikan dukungan dan motivasi kepada petani agar terus melakukan budidaya.
Achmad Soleh ST MSos juga menyampaikan bahwa sekarang trend nya kepada perkebunan akan tetapi dirinya mengingatkan para petani agar tidak khawatir karena beberapa tahun kemudian tren nya akan menggali ke tanaman pangan.
Achmad Soleh ST MSos menegaskan bahwa DPRD dulunya hanya menitikberatkan dengan infrastruktur, akan tetapi dengan adanya perkembangan maka DPRD Ketapang sekarang akan terus mendukung dan menjadi garda terdepan khususnya diriNya selaku anggota DPRD.
“Saya akan lebih menitikberatkan pembangunan pertanian, walaupun sektor lain tetap akan kita perhatikan sesuai kemampuan kami,” terang Achmad Soleh ST MSos selaku Anggota DPRD Ketapang dalam sambutannya.
Selesai memberikan kata sambutan Achmad Soleh ST MSos, juga ikut dalam kegiatan penaburan benih di lokasi laboratorium lapangan.
Dilain pihak Junianto salah satu petani di Desa Sungai Besar saat di konfirmasi, menyampaikan keluhan bahwa untuk IP 300 para patani terkendala sumur bor yang tidak ada karena tidak ada air.
Para petani sangat membutuhkan sumur bor, selain itu masalah lainnya yang dihadapi para petani yaitu masalah banjir, dan pintu air yg ada di parit sukun, di Jenggolo kanal rendah, para petani meminta agar ada perbaikan pintu air dari parit sukun sampai Sei sirih.
Kelompok tani jenggolo Jaya Satu, meminta agar di Bagun jembatan penyeberangan combine harvester 2 unit, rice transplanter, dan combine harvester, dan meminta kemudahan Bahan Bakar Minyak ( BBM ) untuk alsintan yang selama ini susah didapat.
“Kami ingin difasilitasi masalah BBM, kami minta pintu air 3 unit. Klip besar dan kecil. Apabila sekolah lapang itu memang sangat bermanfaat maka saya akan membuatkan saung tani untuk pertemuan dan tolong usulkan melalui Gapoktan, kita buatkan juga gudang kecil untuk menyimpan alat, ini akan kami upayakan sebagai program, hanya tinggal siapkan saja lahan. saya akan menagih bahwa pemerintah daerah janji kawasan agropolitan . Harusnya petani petani sekitar harus dilibatkan dalam mendukung kegiatan ini,” ucap Junianto saat di konfirmasi di selah kegiatan.(Agustinus).