Views: 218
MUKOMUKO, JAPOS.CO – Sekitar 221 hektar sawah di Kecamatan Ipuh, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu saat ini mengalami kekeringan dari 281 hektar sawah yang ada di kecamatan, sedangkan yang sudah siap tanam seluas 60 haktar dan sangat membutuhkan air. Hal ini di sampaikan Kepala Dinas Pertanian M. Rizon SHut saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya, Senin, (11/8).
‘’Dari pantauan di lapangan, sekitar 60 hektare lahan sawah sudah ditanami bibit. Selebihnya, ada yang masih dalam proses bajak, dan penyemaian bibit. Upaya membantu para petani ini agar para petani setempat tidak mengalami gagal tanam dan merugi,’’ terang M. Rizon
Sementara Sekretaris Daerah (Sekda) Mukomuko Dr. Andiyanto melalui Handponya mengatakan pemerintah siap bantu penanganan kekeringan lahan sawah petani terdampak El Nino di Desa Pasar Ipuh, Kecamatan Ipuh.
“Terkait dengan keluhan petani terdampak El Nino di Ipuh, kami langsung melakukan peninjauan secara bersama. Wakil Bupati, Ketua DPRD, perwakilan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Frokopimda), Kadis Pertanian, Kadis PUPR dan Kepala BPBD,” ujarnya.
“Kami telah turun bersama, meninjau sekaligus untuk mencari solusi kekeringan lahan sawah yang dialami petani di Ipuh. Pemkab akan menyiapkan anggaran untuk membantu penanganan kekeringan itu. Kekeringan ini dampak dari peristiwa El Nino,’’ lanjut Sekda.
Terkait dengan kebijakan dan penganggaran dalam penanganan kekeringan tersebut, Pemkab kembali menjadwalkan pelaksanaan rapat lanjutan.
‘’Kita akan mengundang unsur terkait termasuk FKPD, untuk membahas kebijakan penganggaran yang tepat untuk penanganan kekeringan lahan sawah ini. Sebab di dalam APBD kita tidak tersedia secara khusus dana anggaran untuk itu, apakah mungkin menggunakan dana BTT, kita lihat nanti dari hasil keputusan rapat,’’ paparnya.
Perlu disampaikan, kata Sekda, berdasarkan hasil koordinasi dengan petani sawah yang terdampak kekeringan di lapangan. Untuk penanganan jangka pendek, petani setempat membutuhkan bantuan pompa dan slang air. Sementara untuk jangka menengah, para petani di daerah ini meminta bantuan pemerintah untuk menambah unit sumur bor sebagai sumber pengairan sawah mereka.
‘’Dalam kunjungan lapangan, petani juga minta bantuan pompa dan slang air. Kemudian, mereka juga minta bantuan pemerintah untuk menambah unit sumur bor, sementara yang telah ada sekarang ini hanya 3 unit sumur bor,’’ paparnya.(JPR)