Scroll untuk baca artikel
BeritaHEADLINEJAWAJawa Tengah

Upaya Penurunan AKI, AKB dan Stunting Terus Digenjot Dinas Kesehatan

×

Upaya Penurunan AKI, AKB dan Stunting Terus Digenjot Dinas Kesehatan

Sebarkan artikel ini

Views: 185

KOTA PEKALONGAN, JAPOS.CO – Indikator pembangunan kesehatan nasional menyasar pada beberapa kelompok antara lain Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB) dan pencegahan terjadinya stunting. Tiga masalah kesehatan ini merupakan issue strategis saat ini, dimana Pemerintah Pusat maupun Daerah terus bersinergi dengan organisasi profesi hingga masyarakat melaksanakan kegiatan untuk mengupayakan penanggulangan tiga kasus kesehatan tersebut.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Slamet Budiyanto menuturkan bahwa saat ini Angka Kematian Ibu (AKI) hingga hampir akhir tahun masih ada 3 kasus, dimana sudah menurun signifikan dari tahun sebelumnya yakni 11 kasus. Di tahun ini Pemerintah juga telah menambah standar pelayanan kebidanan di puskesmas yang dahulu hanya 4 kali pemeriksaan sekarang menjadi 6 ditambah pemeriksaan USG. Namun Angka Kematian Bayi (AKB) dan kasus stunting dikatakan Budi masih harus digenjot lebih optimal, “AKB dan stunting masih harus kita genjot lebih lagi, supaya bisa kita tekan secara signifikan lagi,” katanya.

Ia menyebutkan stunting berdasarkan Survei Status Gizi (SSG) 2022 berada pada 23.1 persen sesuai target yang disepekati oleh Pemerintah Provinsi di tahun 2023 angka stunting harus mencapai 14 persen, “PR kita untuk stunting masih 9 persen, upaya sudah banyak kita lakukan dengan organisasi profesi, organisasi perempuan, organisasi masyarakat dan lainnya, seperti dengan pemberian makanan tambahan, mudah-mudahan semua upaya baik yang dilaksanakan bisa membawa perubahan yang lebih baik,” tutur Budi.

Budi melanjutkan saat ini sedang dilakukan survei kesehatan indonesia dimana survei status gizi diintegrasikan di dalamnya, ia berharap jika ada survey, ketika tim pendamping mendampingi menemukan indikasi stunting bisa terdeteksi langsung dan ditangani langsung, “Sebelumnya biasanya di akhir tahun baru diupdate kasus stunting padahal stunting harus ditangani, kami berharap dari tim lapangan bisa segera melapor supaya bisa tertangani langsung,” tukasnya.(sofi)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita

Views: 57 KETAPANG, JAPOS.CO – Peningkatan Pembangunan Pertanian dikecamatan merupakan salah satu tugas stakeholder pembangunan pertanian di kecamatan terutama BPP dan pihak pihak terkait lainnya, berbagai hal dilakukan untuk mendukung keberlangsungan…