Views: 451
MUKOMUKO, JAPOS.CO – Diketahi saat ini Dinas Ketahana Pangan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu tengan membudayakan tanaman berupa sayuran jenis Gambas di lahan kosong yang ada di perkarangan di Dinas Ketahana Pangan itu. Selain proses penanaman nya yang tidak terlalu sulit, hasil nya cukup menjajikan persatu kilo gram. Pemanfaatan lahan kosong tersebut pihak dinas terkait diserahkan pada petani untuk pengelolaan nya yang Notabene nya dapat terkelola dengan baik, baik secara tehnis penanaman maupun dalam penggunaan pupuk yang lebih tepat.
Dikonfirmasi, Plt Kepela Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkul Elxsandi Uktria Darma yang karab disapa Etang menjelaskan ini salah satu komoditi Kultikultura yang artinya, melihat posisi harga situasi yang tidak terlalu tinggi, oleh karenanya daripada lahan yang ada tidak dimanfaatkan dan untuk mengelolanya bekerjasama dengan petani papar Etang pada Japos.co Selasa (5/9).
“Untuk secara tehnologi memang dari dinas, Alhamdulillah seperti yang kita lihat saat ini hasilnya sudah tidak mengecewakan. Mudah- mudahan dalam dua minggu kedepan sudah bisa kita panen. Untuk saat ini kita baru mencoba sebanyak 700 batang Gambas.
Disinggung soal harga Gambas dipasaran, dijelaska nya, harga pada petani untuk saat ini berkisar Rp. 12000/kg, otomatis di pasaran sudah mencapai Rp. 15000/kg.
Etang juga menjelaskan jika kita perkirakan untuk hasil panen bisa mencapai dalam satu batang 3kg hingga 4 kg, kalikan saja 700 batang dan dikalikan Rp. 12000/kg.
”Dengan lahan yang berukuran lebih kurang seluas ¼ Haktar itu kita dapat memanfaatkan nya, daripada lahan tersebut tidur dan tidak dimafaatkan. Dan diperkirakan hasil panen nya nanati bisa mencapai lebih kurang sebanyak 2 Ton,” terang Etang.
“Yang kita maksud dengan kerja sama dengan petani itu yakni, kita hanya mempasilitasi lahan, untuk pengelolaan nya termasuk modal itu dari petani itu sendiri, dan hasilnya juga untuk mereka sendiri, kenapa demikian, selain lahan kita termanfaatkan, dan juga bisa membantu petani yang belum punya lahan dan menekan angka pengangguran bagai petani,” tandas Plt Kadis.(JPR)