Views: 221
MUKOMUKO, JAPOS.CO – Antisipasi terhadap kenakalan remaja di Wliyah Hukum Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu, Kejaksaan Negeri (Kejari) Mukomuko lakukan gebrakan dengan cara mendatangi sekolah- sekolah.
Gebrakan ini dilakukan guna memotivasi para remaja terutama di kalangan pelajar. Terbukti Jum’at, 01 September 2023 Kejaksaan Negeri Mukomuko melalui Kasi Intelijen Radiman, SH beserta staff melaksanakan kegiatan Jaksa Masuk Sekolah (JMS) di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 01 Mukomuko.
Kajari Mukomuko Rudi Iskandar SH MH melalui Kasi Intel Kajari Radiman SH MH dalam paparan nya dihadapan para pelajar sekolah itu lebih menekankan tentang persoalan Narkoba , merokok, obat-obatan terlarang, ngomik berlebihan, tauran, lalu lintas , dan lain sebagainya sehingga menimbulkan dampak yang tidak baik terhadap perkembangan diri para pelajar.
Dalam paparannya Kasi Intel Radiman menyampaikan terkait kenakalan remaja, pengunaan obat batuk komik secara berlebihan, merupakan salah satu bentuk penyalahgunaan obat obatan terlarang.
“Sekolah dan keluarga merupakan salah satu ruang lingkup hukum terkecil di mulai dari sekolah, anak-anak harus belajar mendipsilinkan diri untuk taat pada hukum dan aturan, sehingga anak-anak dapat mengenali hukum dan menjahui hukuman yang berlaku dan ditetapkan oleh negara Republik Indonesia,” papar Kasintel.
“Taat kepada aturan sekolah, taat kepada guru dan orang tua merupakan bentuk mengenali hukum dan hukuman yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” tegas Radiman.
Kasi Intel Kajari Radiman juga menjelaskan juga mendengarkan keluh kesah baik guru maupun pelajar terkait adanya kendala di SMK Negeri 01 Mukomuko tersebut terkait akses jalan ke SMKN1 yang belum juga di aspal, dan listriknya sering mati dan turun spaning listrik.
Pada kesempatan JMS, kasi intel telah mendengarkan curhat terkait akses jalan yang menuju ke SMK.
“Pihak sekolah minta bantuan dan dorongan dari pak Kajari Mukomuko untuk memperjuangkan akses jalan menuju ke SMK 1 tersebut, akses jalan belum di aspal, dan masih bebatuan telah menyebabkan anak didik di SMKN 1 mengalami kecelakaan, dan banyak para ibu guru yang mengalami keguguran,” tutupnya.(JPR)