Views: 185
PASURUAN, JAPOS.CO – Koperasi Peternakan Sapi Perah (KPSP) Setia Kawan Nongkojajar Pasuruan akhirnya resmi memproduksi susu dan keju organik pertama di Indonesia.
Susu dan keju organik yang diproduksi koperasi ini menjadi satu-satunya di Indonesia, dan ini akan menjadi pilot project dalam pengembangan susu dan keju organik.
Kementerian Pertanian Republik Indonesia Syahrul Yasin Limpo melaunching produk olahan susu dan keju organik di KPSP Setia Kawan Nongkojajar, Desa Wonosari, Kecamatan Tutur, Selasa (29/8).
Di ketahui Kecamatan Tutur selama ini jadi sentra penghasil susu terbesar di Kabupaten Pasuruan. Kini, di kawasan setempat juga jadi penghasil susu dan keju organik.
Program itu di-launching langsung oleh Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo di KPSP Setia Kawan, Desa Wonosari, Kecamatan Tutur.
Susu dan keju organik asal Tutur itu merupakan yang dihasilkan itu merupakan produk hilirisasi peternakan. yang pertama di Indonesia. Termasuk dalam program hilirisasi peternakan Mentan RI.
Ini launching perdana, susu dan keju organik dari Kabupaten Pasuruan. Sekaligus juga untuk ekspor perdana. Orang suka makan keju dan keju produk kita tidak kalah dengan yang lain,” terang Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
Untuk memaksimalkan hilirisasi peternakan, pemerintah berencana mendatangkan sapi impor. Untuk kemudian dibudi daya dan diternakkan. “Memang, sapi perah kita masih rendah kualitasnya. Sehingga, perlu didatangkan sapi impor untuk mendukung program ini,” beber Yasin.
Menteri Yasin dalam kesempatan itu juga mengusulkan agar Kabupaten Pasuruan menjadi daerah penghasil keju. Tentu saja, kalau Gubernur Jatim dan Bupati Pasuruan mengizinkan.
Produksi keju organik dari Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan, target hingga 2027 nanti, sekitar 400 kilogram per hari. Namun, untuk tahun ini hanya 150 kilogram per hari atau 450 ton dalam sebulan.
“Keju organiknya kami kirim ke Kuala Lumpur dan Singapura, juga ke Bali. Keju organik ini memiliki nilai nutrisi yang tinggi. Secara umum, bisa sebagai makanan pengganti ASI,” ujar Jemy Mazni dari PT Mazaraat Lokanatura Indonesia.
Terpisah, Ketua I KPSP Setia Kawan Sulistyanto menuturkan, tahun ini untuk produksi susu organik masih melibatkan delapan peternak. Sudah ada 200 calon peternak siap memproduksi susu organik ini.
“Untuk susu organik, dalam sehari produksi 150 liter. Dan setahunnya 32.000 liter. Jumlah tersebut akan terus bertambah dan dimaksimalkan,” katanya.
Sementara itu, Wabup Pasuruan Abdul Mujib Imron mengapresiasi program hilirisasi peternakan itu. “Pemkab sangat mendukung. Apalagi akan dibantu oleh Menteri Pertanian melalui Dirjen Peternakan dengan mendatangkan sapi impor. Mudah-mudahan terealisasi,” harapnya. (Wi/za)