Views: 403
DHARMASRAYA, JAPOS.CO – Pengerjaan preservasi jalan Nasional PPK 22 Kabupaten Dharmasraya Provinsi Sumatera Barat, diduga tidak berkualitas. Hal itu terlihat lapisan bagian pondasi bawah (Subbase Course-red) atau biasa disebut B0/LC yang terkesan asal-asalan,juga warmes dan besi ulir pada sambungan badan jalan terkesan pendek dan kurang dari 30 Cm.
Menurut salah satu warga yang enggan disebutkam namanya mengungkapkan seharusnya besi tumbal pada sambungan badan jalan ini 30 cm dan ini kelihatan kurang dari 30 cm sehingga kekuatan serta kwalitas jalan tidak maximal.
Diketahui, kontraktor pengerjaan pembangunan Preservasi jalan tersebut dilakukan oleh aPT.Sadewa dan Konsultan jasa Supervisi satupun tidak kelihatan ada dilokasi dan entah menghilang ketika wartawan mengunjungi Pembangunan.jalan tersebut.
Menanggapi kondisi itu, ia juga mengungkapkan pekerjaan LC/B0 dibangunan oleh preservasi tidak diketahui karena dilapangan minim informasii, sehingga pekerjaan yang dimulai dari ruas jalan setelah tanjakan rumah makan Jang Karim (RM.JK) hingga jembatan arah Sialang KM.8 Pulau Punjung,hasil pekerjaan di bagian tersebut dinilai asal jadi.
“Masa hasil pekerjaan tersebut sudah banyak yang ambrol, lapisan adukan semennya sangat dikawatirkan karena bahan siplit kotor tidak dicuci dulu, sehingga cepat mengelupas dan terkesan kurang semen, sehingga batu agregatnya banyak retak, bahkan banyak retak retak,” ujarnya.
Menurut pria tersebut, keadaan proyek pengerjaannya dinilai tidak susuai spek tekhnis, lantaran kondisinya jauh dari kata layak. Padahal, anggaran untuk pembangunan jalan tersebut terbilang sangat fantastis miliaran rupiah.
“Lihat aja hasil pekerjaan susulan B0/LC yang baru dibangun, terlihat jelas kan hasilnya oleh bapak-bapak, asal jadi kan.” cetusnya.
Ia berharap agar pengerjaan yang sudah dilakukan bisa dievaluasi agar tidak mendapatkan hasil yang buruk.
“Saya sempat ngobrol dengan konsultan jalan, mereka sekarang mengawasi perusahaan redimix yang ditunjuk oleh PT Sadewa karena kami tidak mau pekerjaan perusahaan tersebut hasilnya tidak sesuai dengan Rancangan Anggaran Bangunan (RAB) juga spek tekhnis, seperti pekerjaan B0/LC yang sudah terpasang yang diduga kurang berkualitas,” ungkapnya.
Hal senada juga dikatakan oleh beberapa warga Dharmasraya yang tiap hari melintasi jalan nasional tersebut. Warga menilai, bahkan jika dibandingkan dengan pembangunan yang didanai dari Anggaran Dana Desa, hasilnya hampir sama.
“Pekerjaan jalan nasional sepertinya jauh dengan hasil pekerjaan jalan di Desa yang di kerjakan oleh masyarakat yang sumber anggarannya dari Alokasi Dana Desa.” ujar warga yang enggan disebutkan namanya.
Lanjutnya, warga mengevaluasi hasil proyek nasional yang sudah dilakukan sebelumnya yang diduga tidak sesuai spek tekhnis alias asal jadi.
“Lihat saja pekerjaan alas kerja atau B0/LC nya, juga pada bangunan TPT dan drainase, seharusnya U-dist siap pasang dan malah dibangun ditempat maka bahan bangunan tersebut diragukan juga,” kata warga.
Ditempat berbeda, salah satu mantan anggota DPRD kabupaten Dharmasraya saat dipinta tanggapan, ia menilai mutu beton readymix non struktural atau konstruksi yang digunakannya tidak sesuai standar penggunaan.
“Kalau melihat dari poto yang media kirimkan ke saya, mutu K B0 nya tidak bermutu,” singkat anggota Dewan via pesan whatsapp.
Untuk dikonfirmasi, pihak PT Sadewa dan konsultannya selaku perusahaan jasa konsultasi, sampai saat ini belum bisa dihubungi. (Erman Chaniago).