Views: 309
DEPOK, JAPOS.CO – Penulis Buku Good Arguments, Bo Seo, mendorong agar pemerintah Indonesia terus melakukan transformasi di bidang pendidikan dengan memberikan penekanan yang penting pada critical thinking dan kreativitas. Salah satu aplikasinya, kata Bo Seo, dalam berargumen yang pertama perlu dilakukan adalah mendengarkan dan membaca situasi terlebih dahulu.
“Listen before you speak and read the room before you speak,” ujar Bo Seo pada peluncuran buku “Good Argument Menguasai Seni Mengutarakan Pandangan untuk Hidup dan Karier yang Lebih Memuaskan” kerjasama antara Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Eduquip, dan Gramedia di Aula Djokosoetono FH UI Depok, pada Rabu, 2 Agustus 2023.
Sementara itu, staf ahli Bidang Talenta Manajemen Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, Tatang Muttaqin, menyampaikan bahwa pemerintah sedang dalam proses bertransformasi di bidang pendidikan. Salah satu targetnya adalah memiliki peneliti Indonesia yang berhasil meraih Nobel.
“Kompetensi Society 5.0 adalah komunikasi, kolaborasi, critical thinking dan creativity dan inovasi. Ini Refleksi dari pembelajaran sekarang yang dipandang penting bukan hanya menyerap saja”, tandas Tatang.
Pendiri Eduquip, Kristi Ardiana, mengatakan tranformasi ini diperlukan, sebagaimana dalam buku Good Arguments, bukan hanya untuk keahlian berdebat tapi juga bermanfaat dalam menjalani kehidupan secara luas karena memiliki kemampuan berargumen yang baik.
Gita Wirjawan dari Endgame yang juga menjadi salah satu narasumber pada diskusi ini mengatakan bahwa sebenarnya Indonesia memiliki budaya berpikir kritis melalui dialog secara baik dan beradab.
“Itu semua ada di dalam filosofi kita musyawah untuk mufakat, sebelum mufakat dicapai kita semua melakukan percakapan termasuk berbeda pendapat”, kata Gita Wirjawan yang penonton kanalnya sudah ditonton lebih dari 60 juta kali ini.
Beberapa tahun ke depan adalah waktu sangat kritikal untuk anak muda Indonesia. Gita menyarankan anak muda untuk membaca buku Outlier oleh Malcom Gladwell dan Range oleh David Epstein keduanya menyarankan divergensi dan konvergensi yang dibutuhkan untuk menjadi pribadi berkualitas. Kedua buku tersebut juga sudah diterbitkan dalam Bahasa Indonesia.(Red)