Views: 166
PEKANBARU, JAPOS.CO – Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) terus terjadi di Provinsi Riau. Sesuai data terakhir dari Badan Geologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terdapat 31 titik panas (hotspot yang tersebar di 8 kabupaten-kota di Riau.
Hotspot terbanyak saat ini terdapat di Kabupaten Indragiri Hilir yakni 8 titik, sementara Kabupaten Bengkalis menjadi yang terendah kasus Karhutla yakni 1 titik.
Kemudian Kabupaten Rokan Hilir 7 titik, Kabupaten Kepulauan Meranti dan Pelalawan masing-masing 4 titik, Kota Dumai 3 titik, Kabupaten Siak dan Kota Pekanbaru masing-masing 2 titik.
Kepala BPBD Riau M Edy Afrizal, menjelaskan sejak Januari 2023 hingga saat ini, total lahan yang terbakar di Provinsi Riau mencapai 956 Hektar (Ha). Dari jumlah itu, ada 3 kabupaten yang terluas kasus Karhutla.
“Sejak Januari 2023 sampai dengan saat ini total 956 Ha. Yang terluas Kabupaten Rohil, Mandau di Kabupaten Bengkalis dan Kabupaten Pelalawan,” kata Edy Afrizal, Selasa (1/8/2023).
Saat ini, kata Edy Afrizal, pihaknya bersama Polri, TNI dan Masyarakat Peduli Api (MPA) sedang berusaha memadamkan api.
“Kami melakukan operasi pemadaman bersama seluruh stakeholder terkait, termasuk TNI, Polri dan MPA,” tuturnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kapolres Inhil, AKBP Noorhayat membenarkan Karhutla yang terjadi di Inhil tersebut. Saat ini pihaknya sedang berupaya memadamkan api di dua wilayah, yakni Kecamatan Gaung dan Teluk Balengkong.
“(Yang terbakar, red) lahan milik warga. Ada beberapa hotspot dan anggota sedang melakukan pemadaman di dua wilayah khususnya di wilayah Kecamatan Gaung,” kata Noorhayat, Selasa (1/8/2023).
Untuk memantau titik api, kata Noorhayat pihaknya memanfaatkan aplikasi Dashboard Lancang Kuning. “Kami gunakan dashboard lancang kuning ada 8 hotspot,” tuturnya.
Soal adanya dugaan pembakaran lahan oleh warga untuk kepentingan perkebunan, Noorhayat menyebut hal tersebut masih dalam penyelidikan.
Kapolda Riau, Irjen Pol Mohammad Iqbal, melantik sejumlah Pejabat Utama dan Kapolres di Ruang Tribrata Mapolda Riau, Jalan Pattimura, Pekanbaru, Selasa, 18 Juli 2023.
Jenderal bintang dua itu menegaskan kepada seluruh Kapolres yang baru dilantik untuk menangani kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla), terutama di Kota Dumai yang dianggap rawan karhutla. Iqbal menginstruksikan agar Kapolres Dumai yang baru mampu menekan karhutla.
Pesan saya, tidak ada karhutla. Kalaupun ada, secepat mungkin lakukan tindakan pemadaman. Lakukan pula penyelidikan dan tegakkan hukum,” tegas Irjen Iqbal, Selasa, 18 Juli 2023 lalu.
Kapolda Iqbal bahkan berjanji akan melakukan evaluasi hingga pengajuan pencopotan Kapolres secepatnya jika ditemukan karhutla dalam skala besar.
“Bila perlu kalau tidak mampu jadi Kapolres, akan saya usulkan untuk diganti,” tegas Iqbal.(AH)