Views: 451
JAKARTA, JAPOS.CO – Saat ini ada kegelisahan dari pendukung Jokowi atas pernyataan Rocky Gerung yang menyebut Presiden Jokowi sebagai “bajingan yang tolol”. Pernyataan itu disampaikan Rocky dihadapan Aliansi Aksi Sejuta Buruh di Bekasi pada tanggal 29 Juli 2023.
Kegelisahan relawan itu dituangkan dalam bentuk pelaporan ke polisi hari ini (31/7/23), dan Almisbat (Aliansi Masyarakat Sipil untuk Indonesia Hebat) memutuskan untuk mengecam pernyataan Rocky itu secara terbuka pula.
Pernyataan dan sikap Rocky, menurut Teddy Wibisana, sebagai anggota DPN (Dewan Pertimbangan Nasional) Almisbat, tidak menunjukan upaya untuk menjaga dan merawat demokrasi.
“Kebebasan yang saat ini, merupakan perjuangan panjang melawan kekuasaan soeharto selama 37 tahun, selayaknya dirawat dan dijaga, dengan mencegah proses pembelahan di masyarakat melalui sentimen apapun,” terangnya.
“Sikap saya ini bagi saya merupakan bagian dari pendidikan politik masyarakat, untuk melawan opini dengan opini juga,” lanjut Teddy.
“Presiden yang terpilih lewat pemilu yang bebas, suka atau tidak suka merupakan pemimpin dari mayoritas rakyat yang telah menentukan pilihannya, juga harus dihargai. Keresahan kita terhadap Rocky adalah hal yang wajar,” ungkapnya.
Hal senada diungkapkan Priyadi Bung Pir bahwa pernyataan dirinya mengenai sikap Rocky, sejalan dengan sikap sekjen Almisbat.
Piryadi Bung Pir memandang pernyataan Rocky merupakan upaya untuk melakukan pembelahan di Masyarakat.
“Ruang kebebasan untuk menyatakan ketidak-puasan terhadap kebijakan pemerintah yang sudah sangat terbuka, lebih digunakan untuk menpertajam kemarahan dibanding memperkuat substansi yang akan disampaikannya,” ujarnya.
“Ketidak-sukaan atas kebijakan presiden, apalagi menyebutnya sebagai “bajingan yang tolol”, menurut Almisbat adalah gambaran sikap emosional yang tidak menghargai mayoritas masyarakat yang setuju atas kebijakan presiden tersebut,” tegas Bung Pir.
“Untuk itu kami dari Almisbat meminta agar siapun, bukan hanya Rocky Gerung, untuk bersama-sama menjaga dan meningkatkan demokrasi. Kita bersama sama membangun kecerdasan masyarakat dalam berpolitik, untuk mewujudkan demokrasi substansial di negeri ini,” tutupnya.(Red)