Views: 181
BUKITTINGGI, JAPOS.CO – Wakil Walikota Bukittinggi Marfendi mengakui menstop pekerjaan drainase di By Pass, karena dianggap tidak sesuai dengan perencanaan awal. Demi menghindari agar tidak menimbulkan masalah baru, pekerjaannya terpaksa dihentikan buat sementara.
“Tujuan kita bangun drainase ini agar masyarakat terhindar dari banjir ketika kota diguyur hujan lebat. Tapi kalau seperti ini pengerjaannya, malah sebaliknya,” ujar Wakil Walikota Bukittinggi, Marfendi, Kamis (27/7/2023).
Untuk mengatasi banjir di by pass pembangunan drainase harus tepat dan tidak melenceng dari perencanaan awal.
Diakui jalan by pass wilayahnya sentral, namun harus berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Bukittinggi.
Kenapa pekerjaan ini distop? “Kita mengevaluasi, dari cara kerja yang tidak benar,” ujarnya.
Kalau membangun drainase dari hilir ke hulu, sekarang digali dari hulu ke hilir. Kalau hujan akan terjadi banjir, sebab ke hilirnya belum digali.
Masyarakat juga harus tahu, bahwa konsolidasi sudah selesai, jadi drainase harus lurus dari depan swalayan Budiman sampai ke Banda Bakali dekat Surau Buya Gusrial.
Marfendi, minta penggalian jangan di belokan ke tengah, seolah-olah sengaja ditinggalkan. Nanti warga menaksirkan tanah yang tidak kena galian drainase tersebut masih miliknya.
Ditambahkan Marfendi, sekarang mulai masuk musim hujan. “Masyarakat akan berkomentar, semakin dikerjakan drainase kok malah semakin banjir,” tutupnya. (Yet)
