Scroll untuk baca artikel
BeritaHEADLINEJAWAJawa Barat

Dua Mantan Wakil Wali Kota Tolak Kenaikan Tarif PDAM Tirta Anom Kota Banjar

×

Dua Mantan Wakil Wali Kota Tolak Kenaikan Tarif PDAM Tirta Anom Kota Banjar

Sebarkan artikel ini

Views: 372

BANJAR, JAPOS.CO – Rencana Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam atau PDAM) Tirta Anom Kota Banjar untuk menaikkan tarif air sebesar 52 persen untuk Pelanggan Rumah Tangga 2 mulai Bulan Agustus 2023 langsung mengundang reaksi dari masyarakat Kota Banjar.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Tak tanggung-tanggung, dua mantan Wakil Wali Kota Banjar, yaitu H. Akhmad Dimyati dan juga H. Darmadji Prawirasetia menolak rencana kenaikan tarif air tersebut. Akhmad Dimyati yang juga Presiden Aksioma bahkan mengancam akan melakukan class action jika PDAM benar-benar menaikkan tarifnya.

Sementara H. Darmadji yang saat ini menjabat sebagai Dirut RS Mitra Idaman mengatakan keberatan dengan rencana kenaikan tarif PDAM yang mencapai 52 persen. “Jika kenaikan 52 persen itu berlaku juga terhadap Rumah Sakit, tentu kami keberatan, karena ini akan membebani biaya operasional rumah sakit,” katanya.

Menurutnya, penyebab utama PDAM terancam bangkrut karena tingginya biaya operasional, karena terjadinya lost water atau tingkat kebocoran air yang mencapai 40 persen. “Kalau kebocoran itu tak segera diperbaiki, maka kenaikan tarif pun tak akan bisa menutupi masalah tingginya biaya operasional. Karena air terbuang percuma, tak dinikmati konsumen,” katanya.

Sebaiknya, ungkap dia, saat ini PDAM memprioritaskan dulu perbaikan, mulai dari instalasi penjernihan air hingga pipa yang bocor. Saat ini kan yang terjadi, kualitas air rendah, air sering keruh dan masih mengandung bakteri colli yang bisa menyebabkan sakit perut. Selain itu, diperlukan penggantian pipa jaringan distribusi sampai end user. Selanjutnya, penggantian dan penambahan mesin pompa agar air bisa mengalir dengan deras menjangkau konsumen terjauh. “Saat ini diperlukan pemasangan genset dengan kapasitas yang besar. Ini penting agar air tetap mengalir ketika ada gangguan aliran listrik,” ungkapnya.

Di lain pihak, tokoh masyarakat Kota Banjar, Yana S Bachyan, menyatakan, pihaknya tidak keberatan PDAM menaikkan tarif. Namun dengan syarat, PDAM mampu meningkatkan pelayanan kepada seluruh pelanggan. “Sementara saat ini, pada saat dibutuhkan oleh konsumen, seperti pagi hari, air yang keluar mengalir kecil. Cek saja daerah Sumanding dan Lembur Balong. Saya pribadi juga sama, di rumah juga sulit kalau pagi hari airnya kecil keluarnya,” kata dia yang saat ini menjabat Ketua Orari Kota Banjar.

Dia juga menegaskan, kalau PDAM tidak mau bangkrut, maka harus ditingkatkan pelayanan airnya kepada pelanggan.

Seorang warga Banjar lainnya, Zainal, menyatakan, tak bisa menolak kenaikan biaya air bersih PDAM yang aturannya itu sudah ditetapkan Pemerintah. “Terpenting itu pelayanan dan kualitas air juga harus ditingkatkan,” singkatnya. (Mamay)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita

Views: 83 SAMOSIR, JAPOS.CO – Berdasarkan hasil hitungan cepat (Quick Count) perolehan suara,  pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Samosir Vandiko Timotius Gultom-Ariston Tua Sidauruk dengan jargon (Vantas)  jauh…