Views: 389
MUKOMUKO, JAPOS.CO – Gubernur Bengkulu Prof Dr H Rohidin Marsha menekankan penataan kawasan wisata diharapkan tidak hanya berorientasi pada upaya peningkatan ekonomi semata. Tetapi juga fokus pada kelestarian lingkungan. Hal ini disampaikan saat menghadiri rangkaian pembukaan Festival Danau Nibung 2023 di Kabupaten Mukomuko.
Menurut Rohidin, dengan tetap memperhatikan kondisi kelestarian lingkungan, pariwisata berkelanjutan dapat terwujud. Di mana pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat juga dapat berjalan, sejalan dengan pelestarian alam.
“Jadi ini harus diperhatikan betul, sehingga kedepannya penataan wisata jangan sebatas orientasi pada ekonomi saja,” kata Rohidin.
Tetapi, lanjut Rohidin, juga fokus pada upaya menjaga kelestarian lingkungan, khususnya pada kawasan pariwisata yang dimiliki daerah.
“Langkah-langkah pelestarian lingkungan yang diambil, kita yakini dapat memberikan dampak positif bagi suatu daerah dan menjadi contoh yang baik untuk pelestarian lingkungan di daerah lainnya,” ungkap Rohidin.
Ia menerangkan, kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu ini masing-masing memiliki potensi besar bagi pengembangan sektor pariwisata dan perekonomian lokal. Dengan pengembangan yang dilakukan, pasti bisa membangkitkan geliat Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Ditambah lagi dengan kegiatan-kegiatan yang digelar pada lokasi wisata.
“Pasti dapat menjadi ajang promosi yang efektif untuk mendatangkan wisatawan dan meningkatkan pendapatan bagi pelaku UMKM. Tapi itu tadi, kelestarian lingkungannya juga harus fokus dijaga. Karena lingkungan memiliki peranan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem alam, dan memberikan manfaat bagi generasi penerus di masa depan,” singkat Rohidin
Dalam kegiatan di Danau Nibung, Gubernur Rohidin Mersyah melakukan penanaman pohon buah dan penyebaran bibit ikan. Di mana langkah ini bertujuan untuk memperkuat ekosistem dan keberlanjutan lingkungan agar tetap lestari. Dengan cara ini, diharapkan Danau Nibung tetap terjaga keindahannya dan dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat.(JPR)