Views: 271
PANGANDARAN, JAPOS.CO – Kawasan Pangandaran adalah daerah pesisir dengan ragam potensi sumber daya alam (SDA) yang melimpah mulai dari komoditas kelautan dan perikanan, pertanian serta perkebunan.
Melihat potensi itu, Wanita Nelayan Sadulur Ganjar melatih istri-istri pelaut mengolah hasil bumi “Hawaii van Java” yakni sukun menjadi sebuah produk camilan berkualitas.
Wanita Nelayan Sadulur Ganjar juga membangun rumah produksi keripik sukun untuk menstimulasi kekuatan ekonomi bagi masyarakat di Desa Legokjawa, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Sabtu (22/7/23).
Sukun merupakan salah satu buah yang populer dan mudah ditemukan. Selain enak, buah yang memiliki nama ilmiah Artocarpus Altilis ini juga kaya akan nutrisi.
“Di kegiatan hari ini tadi Wanita Nelayan Sadulur Ganjar itu melatih ibu-ibu istri nelayan untuk membuat keripik sukun karena di desa Legokjawa banyak sekali yang menanam tanaman sukun,” ucap Sekretaris Wanita Nelayan Sadulur Ganjar Legokjawa, Ai Siti Rohimah kepada wartawan.
Rumah produksi itu dilengkapi sejumlah perlengkapan dapur seperti kompor, wajan, alat peniris minyak, dan lainnya sehingga diharapkan menjadi pusat produktivitas pembuatan keripik sukun dengan menyerap tenaga kerja ibu-ibu setempat.
Keripik sukun nantinya bakal dibungkus menggunakan desain dan model kemasan yang telah disediakan agar produk ini mampu menarik minat konsumen.
Wanita Nelayan Sadulur Ganjar juga menyiapkan ketersediaan pasar untuk memasarkan produk tersebut.
Dia berharap, produk olahan ini bisa menjadi daya tarik bagi para pelancong yang tengah menghabiskan momen liburan dan hasil penjualannya mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Betul sekali, nah dengan adanya bantuan itu di rumah produksi keripik sukun itu mudah-mudahan bisa menyerap tenaga-tenaga dan juga terutama bisa menambah ekonomi istri-istri nelayan,” jelas dia.
Upaya pemberdayaan kaum ibu demi mendorong perekonomian masyarakat pesisir bukan kali pertama dilakukan.
Sebelumnya, mereka telah membangun rumah produksi Keripik Sale di Cipatujah Tasikmalaya, Keripik Kelapa di Madasari dan Muaragatah Pangandaran, Abon Ikan di Wonoharjo Pangandaran, serta Mujair Frozen di Bojongsalawe Pangandaran.
Salah satu peserta, Selly (22) merasa kehadiran Wanita Nelayan Sadulur Ganjar membawa banyak manfaat bagi masyarakat di Legokjawa.
“Sangat membantu sih soalnya di sini kan belum ada produksi keripik sukun. Untuk harapannya sih bisa membantu ibu-ibu di Pangandaran membantu ekonomi untuk suaminya dan mensejahterakan ibu-ibu di Pangandaran,” kata dia.
Di sela-sela kegiatan, Wanita Nelayan Sadulur Ganjar mendeklarasikan dukungan untuk Ganjar Pranowo Presiden 2024. Ganjar disukai kaum ibu di Pangandaran lantaran gaya kepemimpinannya yang luwes tetapi tegas anti korupsi. (Red)