Views: 287
SIMALUNGUN JAPOS.CO – Perusahaan PTPN IV Medan pastinya mengharapkan agar kedepan keuntungan yang tinggi dapat di raih demi mengembalikan dana modal yang cukup besar demi penggelontoran untuk perawatan kelapa sawit belum menghasilkan (TBM), di seluruh unit-unitnya.
Namun berbeda dengan perawatan TBM yang ada di PTPN IV unit Tonduhan, dari pantauan Japos.co dilapangan, keadaan TBM terlihat memprihatinkan. Tampak piringan tanaman kelapa sawit yang di tumbuhi gulma peganggu, pertumbuhan tanaman kelapa sawit yang kuntet di karenakan tidak maksimalnya pengendalian hama.
Bahkan banyak ada bagian tanaman kelapa sawit yang di jalari mocuna, sepertinya pengerjaan katrasi belum pernah di lakukan, justru yang tidak ada tumbuh mocuna nya tampak di piringannya tidak tampak ada jangkosnya.
Dilokasi ada 4 pekerja Buruh Luar (BL), mereka mengaku mengerjakan cemis untuk mengurangi laju pertumbuhan mocuna yang ada di tiap-tiap piringan tanaman kelapa sawit.
“Kami bekerja di sini dengan upah rp 40 ribu, yang kami kerjakan bukan cuma cemis pak, belum selesai cemis kadang di suruh membabat kayu-kayuan yang tumbuh subur di TBM ini, mungkin karena kurangnya tenaga pekerja BL di PTPN unit Tonduhan ini,” terang salah satu pekerja ke Japos.co Kamis (20/07/2023).
“Karena bisa bapak perhatikan di setiap TBM mulai dari afdl 1,2 dan 3 , semuanya tampak miris dan bisa jadi dana perawatan di sunat oleh pihak manajemen unit Tonduhan dan bekerja sama dengan vendor nya, kalau sesuai nya aturan pusat di terapkan kan gak seperti ini keadaan tanaman kelapa sawit nya pak,” ujar salah satu pekerja yang lain.
Terpisah saat awak media mempertanyakan hal tersebut kepada manager PTPN IV unit Tonduhan yakni bapak Julfikar melalui pesan singkat whatsapp (20/07/2023).” Koordinasi dengan askep saja pak,” ucapnya singkat.
Untuk itu awak media langsung meminta keterangan dari bapak Andi Purba selaku askep di PTPN IV unit Tonduhan melalui pesan whatsapp, namun beliau belum menjawab dan memberi keterangan perihal keadaan TBM tersebut. (R Sirait)