Views: 184
BUKITTINGGI, JAPOS.CO – Warga Bukittinggi resah terjadinya kelangkasn Elpiji, bahkan harga eceran di waring mencapai 30-40 ribu.
Namun kebijakan Walikota dalam hal mengantisipasi kelangkaan Elpiji, dilakukan kerjasama dengan pihak luar seperti PT Dorevhet Ubers Ibu sebagai penyedia barang (gas Elpiji).
Ratusan masyarakat rela mengantri untuk mendapatkan LPG yang dibagikan dari PT. Dorevhat Ubers Ibu dalam operasi pasar LPG 3 Kg, di kawasan Luak Anyir kelurahan Gulai Bancah kecamatan Mandiangin Koto Selayan (MKS) Kota Bukittinggi, Rabu (14/6/2023).
Dorevhat yang Ubers Ibu kerja sama dengan Pertama dan Pemerintah Kota Bukittinggi. LPG dibagikan kepada masyarakat dengan HET Rp 17. 000,- .
Pembagian dengan sistim antrian ;Dari pantauan media masyarakat diharuskan dalam pembelian menggunakan KTP dan KK dan maksimal 1 tabung per KTP/KK nya dan menyediskan uang pas Rp. 17,000.
Masyarakat, ibu rumah tangga, terutama pedagang kuliner / makanan di Kota Bukittinggi mengeluhkan kelangkaan gas elpiji 3 Kg. Kondisi ini sudah berlangsung sejak dua pekan terakhir. Selain harga gas di tingkat pengecer mengalami kenaikan.
Wilda (18), salah satu remaja yang rela mengantri untuk mendapatkan gas tersebut mengatakan, kasihan kalau ibu (orang tua) yang antri.
Sementara AN 48 warga Gulai Bancah menyebutkan selain kesulitan mencari gas, kelangkaan juga diiringi dengan kenaikan harga.
“Tidak hanya sulit ditemukan, harganya juga naik. Kalau kenaikannya beda-beda, ada yang Rp 28.000, bahkan ada yang sampai Rp 40.000. Karena kita butuh tentu dibeli juga,” terangnya.
Saat dikonfirmasi kepada salah satu petugas yang membongkar muat mengatakan untuk satu mobil truk dibagikan tiga tempat.
“Sebanyak 240 tabung di sini, setelah tadi pagi di daerah Guguk Panjang dan nanti sore di daerah bukit apit,” ungkapnya.(Yet)