Scroll untuk baca artikel
BeritaHEADLINEJAWAJawa Barat

H Engking Sosok Dibalik Viralnya Mesjid Berbentuk Perahu

×

H Engking Sosok Dibalik Viralnya Mesjid Berbentuk Perahu

Sebarkan artikel ini

Views: 1.3K

CILACAP, JAPOS.CO – Sebuah mesjid berbentuk perahu dan dikelilingi danau buatan, kini tengah viral di media sosial. Sejumlah warga mengunggah video atau foto dengan latar belakang mesjid berbentuk perahu cadik ini.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Mesjid megah dan berbentuk perahu ini ada di Desa Madura Kecamatan Wanareja, Kabupaten Cilacap Provinsi Jawa Tengah. Lokasinya yang ada di tepi jalan nasional penghubung Jawa Tengah-Jawa Barat, membuatnya mudah sekali terlihat pengendara. Banyak pelintas yang dengan sengaja berhenti untuk sholat di mesjid itu. Tidak lupa, mereka mengabadikan mesjid ini lengkap dengan lingkungan sekitarnya.

Dari berbagai unggahan ini, netizen fokus pada desain mesjid yang cukup unik. Baru kemudian menambahkan danau buatan dan satu bangunan yang bergaya Eropa. Saat japos.co melihat mesjid ini, nampak sejumlah warga mengabadikan dengan kamera ponsel. Mereka merekam dengan video atau membuat foto dengan latar mesjid unik ini.

Saat masuk ke pelataran, ada beberapa batu karang terpasang di jalan menuju mesjid dan berukuran besar. Warnanya putih kecoklatan dan tertata rapi. Obyek ini juga menjadi sasaran warga untuk berswa foto.

Saat masuk ke dalam, suasana sangat terasa khas mesjid lainnya di tanah air. Seperti penataan shoft atau barisan jemaah sholat. Juga ada bedug berukuran besar di dalam mesjid. Hanya saja, ada batu besar di depan imam berdiri memimpin sholat.

Kepala Desa Madura, Nur Sodik mengatakan, mesjid berbentuk perahu ini bernama As Shodiqin. Mesjid ini berada di dalam lingkungan pondok pesantren. “Ini milik salah satu pengusaha lokal. Dia kelahiran Jawa Barat tapi sekarang sudah mukim di sini (Desa Madura),” katanya, beberapa waktu lalu.

Dia menegaskan, mesjid ini menjadi pusat kegiatan keagamaan bagi santri setempat. Selain itu, warga juga boleh beribadah di sana. Mulai dari sholat 5 waktu sampai sholat jumat. “Tiap bulan juga ada pengajian untuk warga sini. Sehingga setiap hari ramai sekali dikunjungi warga masyarakat dari dalam dan luar Kecamatan Wanareja. Apalagi di hari libur maupun akhir pekan banyak sekali warga yang mampir sekedar singgah maupun istirahat sembari melaksanakan ibadah di mesjid tersebut, “ tegasnya.

Lantaran keunikan dalam bentuk Mesjid As Shodiqin yang viral, kata Nur Sodik, sehingga setiap harinya menjadi wisata religi yang dikunjungi warga, selain itu ada rumah antik bergaya Eropa dan sangat mirip berbentuk Kastil dan tentunya menambah penasaran masyarakat ingin mengunjunginya.

Selain itu, kedua bangunan tersebut ada Danau yang terbentang luas diarea mesjid, juga disediakan perahu dan speedboat yang bisa dipakai warga masyarakat untuk keliling mengitari danau tersebut.

Menurut salah satu pengunjung asal Kabupaten Bandung Jawa Barat Deviana dirinya bersama keluarga mengunjungi tempat tersebut yang memang tidak jauh dari rumah orang tuanya. Dirinya merasa tertarik setelah banyak postingan ramai di media sosial, yang setelah tahu hanya beda Kecamatan namun tidak jauh jarak dari rumahnya ucap Deviana.

Sehingga begitu pulang ke rumah orang tua saya bersama keluarga, langsung ke lokasi tersebut untuk sekedar bersantai dan berfoto ria bersama keluarga serta memuaskan rasa penasaran yang ramai di media sosial tuturnya. “Menurutnya tempatnya sangat bagus, area parkir yang luas dan sangat ramai dikunjungi warga untuk sekedar berfoto dan menikmati sore hari,” terang Deviana

Deviana menambahkan, “Bagi warga yang belum kesini, saya rekomendasikan untuk berkunjung dan dijamin puas, ” ujarnya.

Engking Sodikin

Sementara itu H. Engking Sodikin pemilik lokasi dibalik viralnya mesjid berbentuk perahu ini  ketika ditemui di lokasi tempat area peristirahatan kepada japos.co dengan senyumannya yang ramah menceritakan awal berdirinya tempat rest area dan pondok pesantren di lokasi viralnya mesjid berbentuk perahu. Menurutnya, lokasi yang didirikan diatas lahan 5 hektar ini meliputi rest area, rumah makan, danau dan pondok pesantren. “Awalnya hanya iseng-iseng saja sebagai tempat peristirahatan di mulai didirikan awal 2021 dan dibuka awal 2023 pas mau puasa, kata H. Engking.

Menurut ayah dari 2 anak dan 3 cucu ini dengan viralnya mesjid yang dibangunnya merasa bersyukur dengan tumpleknya masyarakat yang datang ke lokasi tersebut. “Jadi perkiraan masyarakat ini sebagai tempat wisata, padahal ini pondok pesantren dan rumah makan sekaligus sebagai tempat istirahat saya, “ kata H. Engking.

Engking mengutarakan bahwa basicnya berkecimpung sebagai pengusaha rumah makan yang bertebaran dari mulai Jakarta, Surabaya, Bali, Semarang, Solo dan Bandung. Dimana rumah makannya dinamakan gubuk makan pak Engking. “Untuk gubuk makan pak Engking yang terletak di desa Madura Kecamatan Wanareja Kabupaten Cilacap ini, bisa menyerap tenaga kerja sampai 40 orang. Dari mulai pengelolaan gubuk makan pak Engking, arena perahu dan speed Boat serta rest area, “ ujarnya.

Diakuinya untuk masuk ke lokasi ini digratiskan kecuali untuk arena keliling danau memakai perahu dan speedboat pengunjung harus merogoh kocek untuk sewa perahu per orang anak-anak Rp. 10.000 dewasa Rp. 20.000 dan speedboat Rp. 30.000. “Karena untuk masuk ke area ini digratiskan, para pengunjung saya minta kesadarannya untuk memelihara tempat ini. Seperti buanglah sampah pada tempatnya, jangan mengotori tempat dan prasarana yang ada disini apalagi tempat ibadah, “ tegas H. Engking.

Sementara, tandas H. Engking, untuk parkir diserahkan ke pemerintah desa setempat. “Alhamdulillah dengan banyaknya masyarakat yang berdatangan dan mereka merasa puas dengan keberadaan tempat ini serta dengan terserapnya lapangan kerja merupakan kebahagiaan tersendiri bagi saya karena sudah bisa membahagiakan  orang lain, “ tandas putra asli Cipatujah Tasikmalaya. (Mamay)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *