Views: 228
KOTA PEKALONGAN JAPOS.CO – Dalam rangka terwujudnya pesantren yang sehat ini, serta peduli dan tanggap terhadap permasalahan kesehatan di wilayahnya, pondok pesantren didorong untuk membentuk pos kesehatan pesantren (Poskestren) melalui santriwan dan santriwati yang bertugas sebagai kader di dalamnya.
“Alhamdulillah sebelum pandemi Dinas Kesehatan telah memfasilitasi 5 ponpes dalam pembentukan poskestren antara lain Ponpes Darul Ikhsan Tondano, Ponpes Modern Al-Qur’an Buaran, Ponpes Syafi’i Akram Jenggot, Ponpes Al Mubarok Medono dan Ponpes Ribatul Muta’allimin Landungsari,” terang Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Slamet Budiyanto melalui penyuluh kesehatan masyarakat muda, Sri Setyaningsih, Rabu (7/6/2023) pada kegiatan survei mawas diri di Ponpes Ar-Rohmah Kusuma Bangsa.
Pihaknya secara rutin memberikan pembinaan dan refresh kader poskestren oleh petugas puskesmas di wilayahnya masing-masing. Dikatakan Sri beberapa tugas yang harus dilakukan oleh kader tersebut diantaranya memberikan penyuluhan, mampu komunikasi dengan sebayanya untuk melakukan sikap sesuai perilaku hidup bersih dan sehat, melakukan penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan, lingkar perut, lingkar lengan sebanyak 2 kali setiap tahun kemudian jika ditemukan permasalahan kader wajib mengkomunikasikan dengan puskesmas untuk melakukan tindakan selanjutnya.
“Poskestren ini diharapkan punya gedung atau ruangan sendiri, namun belum semua ponpes bisa memfasilitasinya, namun paling tidak ada P3K, sehingga ketika ada santri yang punya keluhan bisa memberikan pertolongan pertama sebelum dibawa ke fasyankes,” ujarnya.
Sri memberikan pesan supaya kader Poskestren jangan pernah bosan memberikan penyuluhan baik secara kelompok maupun pribadi, jangan segan untuk berkomunikasi dengan petugas kader, jangan menyerah dan merasa cukup ilmu.
“Untuk para kader meskipun merubah perilaku untuk hidup sehat tidak mudah, tetapi jangan pernah bosan dan menyerah dan bagi pengurus atau pengelola pondok pesantren kami harapkan memberikan dukungan sarpras maupun moril supaya kader itu lebih maju dan tentunya himbauan untuk program kegiatan kesehatan bisa terlaksana dengan baik sehingga menyehatkan santri dan warganya,” pungkasnya.(sofi)