Views: 230
BUKITTINGGI, JAPOS.CO – Kasus Human Immunodeficiency Virus (HIV) AIDS mengkhawatirkan di Kota Bukittinggi. Sejak 2008, Dinkes Bukittinggi mencatat 1.064 kasus.
Kepala Dinas Kesehatan Bukittinggi, Linda Faroza, SH mengatakan angka komulatif penemuan kasus HIV mulai 2008 sampai Desember 2022 mencapai 1064 orang.
Virus HIV mendominasi usia 25 – 49 tahun. Linda, pada 2018 tercatat 75 kasus HIV dan 45 kasus AIDS, 2019 62 kasus HIV 41 kasus AIDS, 2020 34 kasus HIV 19 AIDS, 2021, 27 kasus HIV 16 AIDS.
Wali Kota Bukittinggi Erman Safar, mengurai, 2030 global dan nasional menargetkan Ending AIDS dikenal istilah The Three Zero. Zero new HIV Infection (tidak ditemuan kasus HIV baru), Zero AIDS related death (tidak ada kematian akibat AIDS), Zero discrimination (tidak ada diskriminasi terhadap penderita HIV/AIDS).
Untuk mencapai tersebut, Pemko Bukittinggi tengah menyusun strategi menanggulangi penyebaran HIV AIDS.
“Salah satu yang paling utama dilaksanakan, melakukan pendalaman pendidikan berkarakter. Bagaimana pendidikan karakter bukan hanya pada materinya, tapi lebih pada kegiatannya,” pesan Erman Safar.
HIV virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia, dapat menimbulkan berbagai penyakit yang disebut AIDS. Jika tidak ditangani dengan serius maka dapat menimbulkan kematian. (Yet)