Scroll untuk baca artikel
BengkuluBeritaHEADLINESUMATERA

Titik Nol Jembatan Menggiring Mukomuko Dikerjakan PT Rotek, Kinerja Diragukan

×

Titik Nol Jembatan Menggiring Mukomuko Dikerjakan PT Rotek, Kinerja Diragukan

Sebarkan artikel ini

Views: 377

MUKOMUKO,JAPOS.CO – Satu Setengah tahun kurang lebih PT Roda Teknindo Purajaya menggarap sebuah proyek penanggulanan banjir di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu tepatnya di Kelurahan Koto Jaya, Kecamatan Kota Mukomuko dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tahun anggaran 2021, melalui Balai Wilayah Sungai Sumatra (BWSS) VII Provinsi Bengkulu, dimana pembangunan pengendalian banjir tersebut diduga gagal kontruksi.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Pasalnya, bangunan pengendalian banjir tersebut sejak awal dibangun sudah mengalami rusak parah. Bangunan yang berukuran lebih kurang 800 meter tersebut dengan menggunakan balok kubus beton sudah banyak terjun bebas kedalam dasar sungai alias ambruk dengan dugaan perencanaan awal yang kurang matang atau adanya aksi indikasi tidak sesuai spesifikasi mengakibatkan proyek dengan menelan anggaran puluhan miliar itu disinyalir mubazir.

Kini PT Rotek kembali hadir di Kabupaten Mukomuko bersama BWSS VII Provinsi Bengkulu kali ini akan menangani pembangunan infrastruktur jembatan yang disebut jembatan Menggiring yang berlokasi di Pantai Abrasi RT 06 Kelurahan Koto Jaya.

Seperti diketahui Jembatan yang mangkrak dan putus kontrak itu juga didanai dari uang negara tahun anggaran 2023, dan telah dilakukan titik nol pada tanggal 8 Mei 2023 oleh BWSS VII Provinsi Bengkulu bidang Bina Marga melalui Satuan Kerja (Satker) pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) wilayah 1 Provinsi Bengkulu, kabarnya pelaksanaan titik nol lanjutan pembangunan jembatan Menggiring besar itu dipimpin langsung oleh Kepala Satker PJN wilayah 1 Provinsi Bengkulu Tendi Hardianto ST MT.

Dikhawatirkan lanjutan pembangunan jembatan Menggiring itu akan bernasib sama dengan pembangunan pengendalian banjir Sungai Selagan yang diduga gagal kontruksi mengakibatkan proyek bangunan tersebut ambruk dan terjun bebas kedalam sungai.

Dengan adanya informasi pelaksanaan titik nol tersebut lalu Japos.co mengupayakan menghubungi pemerintahan setempat yakni Camat Kecamatan Kota Mukomuko Yulia dan lurah Kelurahan Koto Jaya Satriadi sebab proyek lanjutan pembangunan jembatan Menggiring itu berada dalam wilayah Kelurahan Koto Jaya, Kecamatan Kota Mukomuko.

Dikonfirmasi terkait adanya titik nol jembatan Menggiring itu, Camat Kecamatan Kota Mukomuko Yulia membenarkan adanya pelaksanaan titik nol.

“Benar, pada tanggal 8 Mei 2023 kemaren BWSS VII Provinsi Bengkulu dengan Satker PJN wilayah 1 Provinsi Bengkulu telah melaksanakan titik nol. Namun sayang nya kita mengetahui nya setelah menerima surat pemberitahuan dari Satker, sementara untuk pelaksanaan titik nol nya kami dari pemerintahan kecamatan tidak dilibatkan,” papar Yulia Kamis, (11/5) 2023.

“Hanya saja kami dari pihak kecamatan sedikit kecewa dengan tidak dilibatkan dan hanya di Surati setelah titik nol di lakukan. Setidak nya selaku pemimpin wilayah kecamatan dilibatkan dalam titik nol tersebut,” tutur camat Yulia merasa tidak dianggap.

Dirinya juga mengatakan, dalam pelaksanaan pekerjaan proyek pembangunan itu kita berharap adanya pengawasan yang lebih serius terhadap kinerja PT Rotek, supaya tidak terjadi mengalami hal yang sama seperti pembangunan pengendalian banjir Sungai Selagan, yang kabarnya baru satu setengah tahun sudah mengalami rusak parah dan  juga sebagian bangunan sudah banyak yang ambrol.

Hal senada juga disampaikan Lurah Kelurahan Koto Jaya Satria ketika ditemui di kantor kelurahan Koto Jaya Kamis (11/5) tempo hari, dikatakannya, jika melihat kondisi bangunan pengendalian banjir Sungai Selagan itu, sangat disayangkan karenakan dilihat bangunan itu sudah mengalami rusak parah. “Kita hanya bisa berharap agar pembangunan lanjutan jembatan Menggiring itu tidak mengalami hal yang sama seperti bangunan pengendalian banjir tersebut karena yang mengerjakan nya adalah perusahaan yang sama jadi, adanya pengawasan yang serius nantinya, untuk secara tehnik tentu ahlinya yang lebih paham,” ujar Satriadi.

Sementara tokoh masyarakat setempat sebut saja saudara J sangat menyesalkan kinerja PT Rotek diduga asal dikerjakan dan disinyalir hanya mengejar ke untungan dari proyek tersebut.

“Selaku masyarakat disini kita sangat menyayangkan pekerjaan yang dilakukan oleh PT Rotek dimana bangunan tersebut makin hari makin mengalami kerusakan, bagian fisik bangunan sudah banyak yang ambruk, dikhawatirkan lambat laun akan terus berjatuhan diterjang air deras dengan debit air yang kuat. Imbasnya tentu pada warga setempat jika terjadi seluruh fisik bangunan ambruk,” ungkapnya.

“Sekarang pembangunan jembatan Menggiring juga kembali di kerjakan oleh PT Rotek, kita khawatir akan terjadi hal yang sama, ibaratnya pisang berbuah dua kali, disinyalir akan menghambur-hamburkan uang negara,” tandas Saudara J.(JPR)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *