Views: 227
CIAMIS, JAPOS.CO – Kabupaten Ciamis, melalui Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Ciamis mengikuti lomba Cegah Stunting Content, yang dilaksanakan BKKBN Provinsi Jawa Barat.
Lomba cegah stunting content ini, mengharuskan setiap Pemkab/Pemkot di Jabar, mengirimkan video kolaborasi penyuluhan stunting oleh Penyuluh KB dan Penyuluh Agama. Kemudian juga mengirimkan video paduan suara. “Menindak lanjuti surat dari BKKBN Provinsi Jabar B-498/BL.01/J/2023, perihal lomba cegah stunting content festival bagi tenaga lini lapangan, kami sudah mengirimkan 2 video yang dilombakan dan menguploadnya di channel youtube milik DP2KBP3A Kabupaten Ciamis,” ujar Kepala DP2KBP3A Kabupaten Ciamis, Drs Dian Budiyana, M.Si, Selasa (9/5).
Kata Dian, kedua video yang diupload di channel youtube Dinas P2KBP3A Kabupaten Ciamis itu, sudah banyak ditonton dan disukai. “Baru dua hari di upload, video yang untuk lomba paduan suara sudah ditonton lebih dari 4,6 ribu orang. Menyalip daerah-daerah lainnya, termasuk Bandung yang sebelumnya paling banyak ditonton,” katanya.
Sementara untuk video yang kolaborasi penyuluhan stunting oleh Penyuluh KB dan Penyuluh Agama, sudah ditonton 1,6 ribu orang. “Mudah-mudahan, Ciamis bisa menjadi juara dari kedua kategori yang dilombakan itu,” ujarnya.
Pihaknya optimis meraih juara, lantaran lagu yang dibawakan oleh tim paduan suara DP2KBP3A Ciamis merupakan ciptaan sendiri. “Lagunya yang dibawakan paduan suara berjudul GSM (Gerakan Stunting Manis) dan saya sendiri yang menciptakan lagu itu. Ciamis satu-satunya yang membawakan lagu sendiri,” jelasnya.
Lanjut Dian, lomba Cegah Stunting Content ini dilaksanakan dalam rangka menyemarakkan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke 30. “Untuk pengumuman juara, sesuai surat akan diumumkan tanggal 11 Mei,” ujarnya.
Pihaknya mengapresiasi lomba Cegah Stunting Content ini, karena tujuannya sangat positif, yakni menguatkan kolaborasi kemitraan di tingkat lini lapangan dalam penyelenggaraan Percepatan Penurunan Stunting, khususnya bagi Penyuluh KB dan Penyuluh Agama
Kemudian meningkatkan kreativitas dan inovasi petugas lini lapangan dalam memberikan penyuluhan dan pendampingan dalam penyelenggaraan percepatan penurunan stunting. “Serta mengukur kompetensi keterampilan petugas lini lapangan dalam penyelenggaraan percepatan penurunan stunting,” pungkasnya. (Mamay)
