Scroll untuk baca artikel
BeritaHEADLINERiauSUMATERA

Tiga Fisik Dana Desa Tahun 2022 Diduga Dikorupsi Aparat Desa

×

Tiga Fisik Dana Desa Tahun 2022 Diduga Dikorupsi Aparat Desa

Sebarkan artikel ini

Views: 370

KAMPAR, JAPOS.CO – Oknum aparat desa diduga menyalahgunakan wewenang atas tugas dalam mengelola keuangan dalam penyaluran Dana Desa yang bersumber dari APBN. Hal tersebut diduga tidak sesuai spesifikasi RAB (Rencana Anggaran Belanja) yang terjadi di Desa Plambaian Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar, Riau.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Berdasarkan informasi yang dihimpun wartawan dari sumber(warga setempat)yang tidak mau namanya tercantum ada sejumlah kegiatan penggunaan Dana Desa yang tidak sesuai spesifikasi RAB tahun anggaran pembiayaan 2022.

“Ada tiga kegiatan pelaksanaannya ambruadul  yakni infrastruktur Box culvert, lapangan volley kualitasnya sama buruk serta belum 100%  selesai dan pengadaan ayam untuk ketahanan pangan tidak sesuai dengan nilai besaran yang sudah terbagikan kepada penerima,” terangnya kepada Japos.co, (4/3).

Selain itu, sumber mengungkapkan, sebanyak 1200 ekor ayam dengan  anggaran Rp 140 juta rupiah , seharusnya harga ayam per ekor Rp 100,000 yang harus dibagikan kepada penerima , sementara bobot ayam yang diberikan ke masyarakat diduga rata-rata dibawah 5 ons.

“Jika dihitung dengan harga ayam lokal perkilonya 30 ribu rupiah sampai 35 ribu rupiah dikali 1200 ekor hitung Abang sendirilah berapa yang terealisasi,” bebernya.

Bahkan sumber membeberkan papan informasi laporan realisasi anggaran pembiayaan APBDes belum dibuat hingga sekarang. Serta ada sejumlah aparat Desa yang sejalan diduga sengaja bermain dengan anggaran Dana Desa.

Hasil investigasi Japos.co dilapangan fisik infrastruktur yakni Box culvert dan lapangan volley yang dilaksanakan tahun anggaran pembiayaan tahun 2022 menggunakan Dana Desa diduga tidak sesuai spesifikasi RAB.

Pasalnya, sisi bangunan Box culvert dengan anggaran Rp 66.433.300.00 diduga belum dilakukan penimbunan dengan tanah urug sebanyak 42 m3 dengan harga 71.700/m3,pengecetan tembok serta tidak dilengkapi prasasti. Bahkan bahan volume (metrial) juga diduga dikorupsi seperti semen .

Sementara, fisik bangunan lapangan voli senilai Rp 239.541.750.00 sudah mengalami rusak. Selain rusak juga tidak dilengkapi prasasti, bahkan tidak dilengkapi bangku wasit senilai Rp 3.865.000.

Kepala tukang saat ditemui wartawan di kediamannya menyampaikan untuk pembangunan Box culvert menghabiskan semen sekitar 85 sak , padahal di dalam RAB tertuang 125 sak semen.
“Semen kalau ngga salah menghabiskan sekitar 80 atau 90 zak bang,” ungkap Tukang.

Menanggapi hal tersebut, Oknum Kades Plambaian Fauzil minta agar tidak diberitakan terlebih dahulu.

Menurut dia, persoalan dapat didudukan serta diklarifikasi dengan wartawan. Namun, oknum Kades Plambaian Fauzil Mahfuz terkesan tidak ada etikad baik selalu buat janji ketemu.(dh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *