Scroll untuk baca artikel
BengkuluBeritaHEADLINESUMATERA

Bangunan Penanggulangan Banjir Sungai Selagan Mukomuko Amburadul, Pemprov Terkesan Pembiaran

×

Bangunan Penanggulangan Banjir Sungai Selagan Mukomuko Amburadul, Pemprov Terkesan Pembiaran

Sebarkan artikel ini

Views: 349

MUKOMUKO, JAPOS.CO – Pembangunan Penanggulangan Banjir Sungai Selagan di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu yang di bangun tahun 2021 oleh PT Roda Teknindo Purajaya Bengkulu dengan menelan dana puluhan milyar rupiah lebih dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dikelola melalui Balai Wilayah Sungai Sumatra (BWSS) VII Provinsi Bengkulu terkesan mubazir, pasalnya sejak bangunan pengendalian banjir tersebut dibangun mengalami rusak parah, sebagian dari fisik bangunan telah banyak terjun bebas kedalam sungai.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Mirisnya lagi, diketahui pihak BWSS VII Provinsi Bengkulu diduga lakukan PHO dipaksakan dengan Kontraktor PT Rotek ketika bangunan dalam kondisi ambruk (rusak), dan dalam rentang waktu 128 hari masa perawatan yang mestinya dilakukan oleh PT Rotek, namun hingga satu setengah tahun lebih belum juga terealisasi sebagaimana mestinya, ada apa BWSS VII Provinsi dengan PT Rotek? seolah-oleh pemerintah provinsi melalui BWSS VII disinyalir tutup mata serta pembiaran.

Dikonfirmasi, Plt Kepala BWSS VII Provinsi Bengkulu atau Kadis PU-PR Provinsi Bengkulu Tejo Suroso ST MT oleh Japos.co melalui pesan watshapp (WA) mengatakan,pihaknya akan menurunkan tim ahli untuk melakukan penelitian ke lokasi dan infonya dalam proses Polda Bengkulu.

“Jangan yang berkenan dengan Polda nanti mereka tersinggung sama saya, kan gak bilang info dari saya,” terang Tejo.

Seolah- olah seperti ada yang disembunyikan dari bahasa yang di ucapkan Tejo.

Terpisah, salah seorang staf dari kementerian PU-PR bidang Bina Marga yang juga pernah menjabat Kadis PU-PR di Kabupaten Mukomuko yakni Muslim, melalui pesan Watshapp (WA) nya dirinya  mengatakan Itukan cuma penahan air nyo (nya) ajo (aja) yang bergeser karena hantaman air. “Tapi struktur nyo idak masalah tidak bergeser nampak nyo (nya), lain hal nyo kalau struktur yang patah,” tutur Muslim.

Setelah menyaksikan video kondisi fisik bangunan yang dikirim Japos.co lalu Muslim mengatakan,” Yo cakmano  lagi (bagaiman lagi) namo nyo jugo (namanya juga) Alam, berarti mulai dari perencanaan nyo yang gagal mungkin jenis pondasi nyo yang tidak cocok, seharus nyo dewan direksi harus mengecek dulu kesesuaian kontruksi terhadap kondisi eksisting.

Sementara dari pihak PT Rotek hingga saat ini belum memberikan tanggapan, diduga pihak PT Rotek memilih bungkam.

Secara antara BWSS VII Provinsi Bengkulu dengan PT Roda Teknindo Purajaya diduga ada indikasi main “hati” dan disinyalir menghambur- hamburkan uang negara.(JPR)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *