Scroll untuk baca artikel
BeritaHEADLINEJAWAJawa Barat

Peran aktif MUI Kabupaten Sukabumi dalam Membangun Karakter yang Akhlakul Karimah di Lapas Warung Kiara

×

Peran aktif MUI Kabupaten Sukabumi dalam Membangun Karakter yang Akhlakul Karimah di Lapas Warung Kiara

Sebarkan artikel ini

Views: 169

SUKABUMI, JAPOS.CO – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten sukabumi menggelar silaturahmi dengan asatidz dan asatidzah pondok pesantren Sa’Adatuddaroin Lapas warung Kiara, Senin (17/04/23) yang bertempat di kantor MUI Jalan Raya Cisaat.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Acara tersebut di hadiri 6 orang asatidz dan 1 asatidzah yang selalu aktif mengajar ilmu agama dan ilmu bahasa inggris ke pada napi, (narapidana) yang ada di lapas warung Kiara, adapun yang di ajarkan oleh asatidz ialah, fiqih, tahfidz, bahasa Arab dan Inggris

Dalam sambutan nya, sekum MUI KH Ujang Hamdun SHi, MH mengatakan kegiatan ini adalah agenda kerja MUI Kabupaten Sukabumi dan sudah menjadikan kewajiban MUI untuk mendukung dan mensuport kegiatan keagaman.

“Kami ucapkan trimakasih kepada asatidz dan asatidzah yang selalu semangat mengamalkan ilmu nya dan berkhidmat di ponpes Sa’adatuddaroin khusus napi yang ada di lapas warung Kiara, semoga ini menjadi amal sholeh yang di  terima Allah swt, dan ilmu yang di terima oleh napi disana bisa bermanfaat buat dirinya dan masyarakat,” ungkapnya.

Dalam kesempatan yang sama Upu Rahman Adm kamtib Lembaga Permasyarakatan (LP) warung Kiara mengucapkan trimakasih kepada asatidz dan asatidzah, yang telah bersungguh-sungguh mengajar santri khusus yang ada di sana, tentunya ini tidak terlepas dari anggaran.

“Awalnya saya bingung harus kemana saya berdialog atau tukar pikiran menganai ini, dan alhamdulillah saya di pertemukan dengan sekum KH, Ujang Hamdun, dan alhamdulillah beliau langsung menerima dengan baik program ini dan langsung mebuatkan sarana air bersih buat mesjid karena waktu itu kita kekurangan mesin pompa untuk mengalirkan air, dan sampai sekarang MUI Kabupaten Sukabumi menjadi pembina pondok pesantren yang ada dilapas warung Kiara,” terangnya.

Salah satu asatidz mengungkapkan mengenai suka dan dukanya menjadi pengajar di ponpes lapas warung Kiara, menurutnya Alhamdulillah lebih banyak sukanya bahkan sampai tidak ada dukanya.

“Karena ini sudah menjadi tanggung jawab kami sebagai ustadz ternyata tugas kita ini masih banyak bukan hanya untuk mengajarkan ilmu agama atau membina masyarakat saja, ternyata di luar sana masih banyak yang membutuhkan ilmu agama, dengan kita mengajar santri khusus yang ada di lapas warung Kiara,” ungkapnya.

“Alhamdulillah kita jadi nambah lagi saudara, kenalan, dan suatu kebanggan bagi kami yang tadinyah tidak tahu cara wudhu, solat baca alquran, sekarang subhanallah sudah bisa, bahkan ada beberapa napi yang telah bebas dari masa tahanan langsung dateng ke pesantren kami, dan melanjutkan ngaji ilmu agama, dan ada napi yang di dalam lapas tahfid 5juz setelag dia dapat putusan bebas dan meneruskan mengaji di ponpes salah satu asatidz, alhamdulillah sekarang sudah bapa alquran 30 juz,” pungkasnya.(ASR)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *