Views: 325
BANDUNG BARAT, JAPOS.CO – Awalnya Megahari selaku salah seorang Pendiri Pembentukan Kabupaten Bandung Barat (P2KBB) dan mantan Sekda KBB, sudah jenuh menananggapi berbagai polemik yang muncul setelah Hengki Kurniawan menjadi bupati.
Pendiri P2KBB memandang, ini dampak dari tidak berjalannya komunikasi antara bupati dengan mantan sekda, Asep Sodikin yang mengundurkan diri, para pemangku jabatan di eksekutif, DPRD, para tokoh masyarakat, dll.”
“Di sisi lain, sudah karakter bupati seakan-akan bertindak ‘oneman show dalam menjalankan pemerintahan ini. Saya sangat paham hal tsb., karena saya pernah mengasuh beliau ketika masa-masa pilkada terdahulu bersama Aa Umbara.” Lanjut Megahari saat berbuka puasa tadi malam di Kota Baru Parahyangan KBB, Selasa (4/4/2023).
Megahari menambahkan, masalah calon sekretaris Daerah (Sekda) yang menjadi polemik, bagi saya, selama sesuai dengan prosedur menurut Undang – Undang, bukanlah masalah.
“Mau dari mana asalnya, selama mengikuti aturan, ya, sah – sah saja. Tapi perlu diingat, seorang sekda harus memiliki jiwa kooperatif, mengenal Budaya masyarakatnya dan tahu masalah yang terjadi selama ini,” imbuhnya.
Berkreatifitas tinggi, dapat membina karier Aparatur Sipil Negara (ASN) sesuai tupoksi dan jabatannya, dapat mengelola anggaran dengan baik.
“Hal ini yang tidak boleh disepelekan, tentunya juga dapat bekerjasama dengan seluruh stake holder. Minimal dapat mengeliminir masalah. Apalagi tahun sekarang sampai 2024, tahun politik.” Kata Megahari mengakhiri wawancara ini,” tutupnya.(Demak Gultom)
