Scroll untuk baca artikel
BeritaHEADLINESULAWESISulawesi Selatan

Presiden Jokowi Bersama Mentan SYL Panen Raya di Maros.

×

Presiden Jokowi Bersama Mentan SYL Panen Raya di Maros.

Sebarkan artikel ini

Views: 240

MAROS, JAPOS.CO – Presiden Joko Widodo  meninjau kembali penanganan panen raya padi di Kelurahan Baji Pamai, Kecamatan Maros Baru Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Tinjauan ini merupakan rangkaian kerja pemerintah dalam memastikan ketersediaan pangan di bulan puasa dan lebaran mendatang dalam posisi aman.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Dalam acara,Presiden juga melakukan dialog langsung dengan para petani terkait produktivitas dan musim tanam. Selesainya, panen raya Sulawesi Selatan mengalami surplus hingga 2 juta ton dengan rata-rata produktivitas 6 ton per hektare. Karena itu, kebutuhan beras di sana dalam kondisi cukup hingga lebaran nanti.

“Saya datang ke Kabupaten Maros untuk memastikan bahwa sebagai lumbung beras,sekarang ini kita lihat Maros sudah mulai panen raya dan kita harapkan nanti hasilnya yang surplus bisa dibawa ke provinsi lain yang membutuhkan,” ujar Presiden, Kamis (30/3). /2023).

Presiden mengaku puas karena panen raya di Maros terbilang tinggi meski beberapa waktu lalu sempat terkena banjir yang menyebabkan produktivitas turun di angka 5,5 ton per hektare. Namun hal itu masih bisa ditingkatkan pada musim tanam berikutnya mengingat bibit yang digunakan merupakan bibit hibrida Inpari 32.

“Ini kenapa 5,5 ton per hektare karena di sana terkena banjir dua kali sehingga agak menurunkan tetapi 5,5 ton juga sudah hasil yang baik. Tetapi sekali lagi yang paling penting panen raya di Sulawesi Selatan ini betul-betul nanti bisa mendatangkan surplus yang banyak sehingga bisa dibawa ke provinsi yang lain,” katanya.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) memastikan bahwa pihaknya siap melaksanakan arahan presiden dalam meningkatkan produktivitas. Terutama dalam memitigasi cuaca agar tidak terjadi banjir yang menyebabkan turunnya produksi. Termasuk dalam melakukan pendampingan, akses pembiayaan dan intervensi teknologi mekanisasi.

“Saya katakan disini harus kita support dari semua pihak. Saya berharap perbankan juga masuk secara masif untuk mempermudah layanan KUR,” katanya.

Sebagai informasi, panen padi di Sulawesi Selatan pada bulan Maret 2023 ini mencapai 139.622 hektare dengan prakiraan produksi yakni 692.911 ton gabah kering giling (GKG) atau setara 399.085 ton beras. Sedangkan untuk perkiraan panen padi di bulan April mendatang mencapai 174.609 hektare dengan prakiraan produksi mencapai 869.113 ton GKG atau setara 500.839 ton Beras. Adapun untuk bulan Mei perkiraannya mencapai  85.576 hektare, dengan produksi mencapai 422.188 ton GKG atau setara 243.481 ton beras.

Secara umum, gambaran padi Provinsi Sulawesi Selatan memiliki luas Baku Sawah seluas 654.818 hektar dengan luas panen mencapai 1.038.084 hektar dan produksi padi mencapai 5.360.169 ton GKG atau setara 3.075.860 ton Beras.

SYL menambahkan, secara nasional ketersediaan beras saat ini dalam kondisi aman. Panen raya petani di sejumlah daerah telah menguatkan pasokan dan cadangan beras Indonesia dalam menghadapi Ramadhan dan Idul Fitri. Karena itu, dia berharap kolaborasi dan sinergitas dengan Bulog dapat diperkuat untuk melakukan penyerapan.

“Tentu saja pertanian itu tidak bisa sendiri, siapapun akan membutuhkan kerjasama lintas Kementerian dengan Menteri BUMN semua pihak Bulog dan lain-lain,” jelasnya.(hk)

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita

Views: 36 KETAPANG, JAPOS.CO – Peningkatan Pembangunan Pertanian dikecamatan merupakan salah satu tugas stakeholder pembangunan pertanian di kecamatan terutama BPP dan pihak pihak terkait lainnya, berbagai hal dilakukan untuk mendukung keberlangsungan…