Scroll untuk baca artikel
BeritaHEADLINEJAWAJawa Barat

Adu Banteng Ambulan VS Truk di Pangandaran Menyisakkan Duka Mendalam bagi Keluarga IDI Kabupaten Ciamis

×

Adu Banteng Ambulan VS Truk di Pangandaran Menyisakkan Duka Mendalam bagi Keluarga IDI Kabupaten Ciamis

Sebarkan artikel ini

Views: 301

CIAMIS, JAPOS.CO – Kecelakaan maut terjadi di Kabupaten Pangandaran. Sebuah mobil ambulans ringsek setelah bertabrakan dengan truk dan mengakibatkan satu orang tewas seketika. Korban tewas diketahui seorang dokter Klinik Berkah Medika. Peristiwa itu terjadi di Jalan Raya Pangandaran, Dusun Cihideung, RT 02 RW 06 Desa Ciganjeng, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran, Senin (13/3) sekitar pukul 06.25 WIB.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Ambulans dan truk tabrakan di Kabupaten Pangandaran, Senin (13/2). Sang sopir tewas akibat itu. Belakangan diketahui jika sang sopir justru adalah dokter.

Informasi yang dihimpun Japos.co, dokter itu bernama Laurensius Suntoro. Selain dokter, ia juga pemilik Klinik Berkah Medika Banjaraya di Kabupaten Ciamis.

Pasca kejadian, Klinik Berkah Medika yang berada di pinggir Jalan Banjarsari-Pangandaran, Desa Sindangrasa, Kecamatan Banjaranyar itu tutup sementara. Pantauan Japos.co, Selasa (14/3), tampak sejumlah karangan bunga ucapan dukacita dari berbagai instansi, organisasi, hingga perorangan menghiasi halaman klinik.

Terlihat pintu klinik dalam keadaan tertutup, tapi tidak ada keterangan tulisan tutup.

Menurut informasi warga setempat, jenazah dokter Suntoro dibawa ke Pasirkoja, Kota Bandung, tepatnya ke kediaman anaknya. Rencananya jenazah akan dimakamkan di pemakaman Kristen di daerah Karawang.

“Iya tutup sementara katanya, setelah kejadian jenazah dokter di sini sampai pukul 15.00 WIB. Lalu dibawa ke Bandung,” ujar Ukamah alias Bi Nyai, pemilik warung di samping Klinik Berkah Medika saat ditemui, Selasa (14/3).

Nyai menuturkan setelah kejadian banyak warga yang melayat ke klinik. Mengingat dokter Suntoro cukup dikenal oleh warga Ciamis dan warga Pangandaran. Selain itu, ada yang memang sengaja datang ke lokasi untuk berobat. Bahkan ada juga beberapa pasien yang rawat jalan datang untuk diperiksa. Mereka tidak mengetahui adanya kecelakaan yang menewaskan dokter Suntoro.

“Kemarin sore ada beberapa pasien dari Pangandaran yang mau berobat jalan. Mereka tidak tahu dokter meninggal kecelakaan. Setelah dikasih tahu mereka langsung kaget dan ikut menangis,” tutur Nyai.

Diketahui sang dokter mengemudikan sendiri ambulans tersebut. Alasan dokter membawa ambulans sendirian diungkap Teti Kurniati, salah seorang pegawai Klinik Berkah Medika. Menurutnya, dokter Suntoro sudah beberapa kali membawa ambulans sendiri meski sudah ada sopir khusus. Pada Sabtu (11/3), sang dokter pergi ke Pangandaran menggunakan ambulans. Tujuannya untuk melihat resto miliknya dan menginap di sana.

“Padahal, dokter bepergian atau ke Pangandaran biasanya menggunakan mobil miliknya. Namun kali ini menggunakan ambulans. Memang sudah biasa, kalau sudah tidak ada pasien, sorenya ke Pangandaran, ke resto miliknya. Biasanya pakai Pajero, tapi kemarin pakai ambulans. Biasanya hari Minggu sudah kembali ke klinik. Tapi kemarin nginep lagi Minggunya,” ungkap Teti saat ditemui di depan klinik, Selasa (14/3).

Pada Senin (13/3) subuh, sebelum kejadian, Teti mendapat telepon dari dokter dan diminta menyiapkan sarapan. Setelah menyiapkan sarapan di meja, Teti kaget mendapat kabar dokter meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan di Padaherang Pangandaran.

“Saya kaget dan nangis. Baru saja selesai menyiapkan untuk sarapan karena hari Senin mau praktek seperti biasa, tapi dapat kabar dokter kecelakaan sekitar pukul 07.00,” ungkapnya.

Menurut Teti, pada Senin, ambulans itu rencananya akan dipakai membawa pasien untuk USG. Sehingga dokter berangkat pagi dari Pangandaran ke kliniknya.

“Sangat kehilangan, beliau orangnya sangat baik, dekat sama semua pegawainya. Saya sudah 15 tahun bekerja melayani dokter, makannya, pakaiannya,” ujarnya seraya mengatakan setelah kejadian, Klinik Berkah Medika milik dokter Suntoro sementara tutup sampai batas waktu yang belum ditentukan.

Di tempat terpisah, Kanit Lantas Polsek Kalipucang, Aipda Agus Diksi menuturkan kejadian bermula saat truk Mitsubishi Colt Diesel bernopol D 9276 AE melaju dari arah Banjar menuju ke Pangandaran.

“Mobil Colt Diesel yang dikendarai Aldi Ramadan (20) berasal dari Banjar menuju Pangandaran akan mendahului R4 yang tidak diketahui identitasnya,” tutur Diksi kepada Japos.co.

Di saat bersamaan atau saat truk menyalip, ambulans milik Klinik Berkah Medika yang dikemudikan Laurensius Suntoro (59) melaju kencang. Alhasil, kecelakaan antara mobil ambulans dan truk pengangkut sepeda motor tak terhindarkan.

“Keduanya adu banteng sehingga mobil ambulans terseret sejauh 10 meter. Akibat kejadian tersebut supir ambulans Laurensius tewas di lokasi kejadian. Dia mengalami luka pada bagian kepalanya. Sementara supir truk Colt Diesel yang membawa sepeda motor itu diamankan ke Polres Ciamis. Supir ambulans tewas di lokasi kejadian dan jasad korban berada di Puskesmas Kalipucang,” tuturnya.

Kecelakaan maut itu membuat warga mendengar suara dentuman keras akibat kencangnya laju mobil ambulans dan truk. Soim, warga setempat mengaku melihat detik-detik insiden maut itu berlangsung. Saat itu, Soim tengah menata dagangannya.

“Waktu kejadiannya sedang menata dagangan, saya lihat ada ambulance yang nyalip motor dari arah Pangandaran dan dari arah berlawanan truck juga menyalip, kemudian saya melihat dan mendengar suara dentuman keras,” kata Soim.

Soim mengungkapkan insiden adu banteng tersebut sampai membuat ambulans terseret hingga 10 meter. Ambulans berhenti saat menabrak bagian depan warung miliknya.

“Kebetulan menabrak warung saya,” pungkasnya. (Mamay).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita

Views: 51 BINJAI, JAPOS.CO – Kota Binjai Sumatera Utara dilanda banjir besar pada saat pelaksanaan pemilihan kepala daerah ( pilkada ) walikota dan wakil walikota  periode 2024-2029,yang berlangsung pada Rabu…