Scroll untuk baca artikel
BeritaHEADLINEJAWAJawa Barat

Kepsek SMPN 1 Padalarang: Program Sekolah Penggerak Wajib Menggunakan Kurikulum Merdeka

×

Kepsek SMPN 1 Padalarang: Program Sekolah Penggerak Wajib Menggunakan Kurikulum Merdeka

Sebarkan artikel ini

Views: 284

BANDUNG BARAT, JAPOS.CO – Dalam Penyeleksian Kepala sekolah, untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) menjadi Sekolah  Penggerak,  Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat sudah dua kali melakukan tahap penyeleksian.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Angkatan Tahap pertama lolos seleksi menjadi sekolah penggerak yaitu,SMPN 3 Cipatat,SMP  Darul Falah 2, SMPN 5 Gunung Halu,SMPN 4 Cikalong. Kemudian Angkatan kedua yaitu SMPN 1 Padalarang,SMPN 3 Padalarang,SMPN 2 Ngamprah dan Tujuh SMP swasta. Hal ini disampaikan Kepala Sekolah SMPN1 Padalarang Suhartono,S.Pdi kepada Japos.co diruang kerjanya, Jumat (24/2/2023).

Kemudian,lanjut Suhartono, Program Sekolah Penggerak (PSP) adalah Katalis mewujudkan visi pendidikan Indonesia. Program sekolah penggerak berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik yang mencakup kompotensi (literasi dan numerasi) dan Karakter diawali dengan SDN yang unggul (Kepala Sekolah dan Guru).

“Untuk bulan Juli mendatang Tahun Ajaran 2023 – 2024 siswa baru dan Siswa kelas 8 ,sudah harus menggunakan kurikulum Merdeka, tapi untuk kelas 9 masih tetap melanjutkan Kurikulum 2013”, terangnya.

Untuk kelas merdeka, kata  Suhartono yang juga menjabat Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP se – Kabupaten Bandung Barat, Untuk anak didik lebih diperioritaskan memilih konten belajar, kemudian yang kedua adalah menyelesaikan berbagai macam projek.

“Makanya setiap hari Kamis ,siswa harus melakukan unjuk kebolehan untuk menampilkan projek. Ini tentunya bahasa pendidikan yang tidak bisa ditafsirkan. Insyaallah kedepan untuk KBB akan banyak melaksanakan Kurikulum Merdeka dengan program Sekolah Mandiri,” tandasnya

Kurikulum Merdeka lebih cenderung ke hal Visual dan Top – down (Pendekatan atas – bawah dan bawah – atas) atau pendekatan berbasis  data yang dimulai dari yang paling tinggi hingga yang atribut paling rendah.

“Jadi guru itu betul – betul sebagai pasilitator, hanya untuk meningkatkan mutu pembelajaran dengan menggunakan kurikulum Merdeka di sekolah yang kita Pimpin sejauhmana tingkat keberhasilan” tutupnya.(Demak Gultom)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita

Views: 67 SAMOSIR, JAPOS.CO – Berdasarkan hasil hitungan cepat (Quick Count) perolehan suara,  pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Samosir Vandiko Timotius Gultom-Ariston Tua Sidauruk dengan jargon (Vantas)  jauh…