Views: 196
Warga Desa Dukong Belitung Tolak Pembangunan Krematorium
BELITUNG, JAPOS.CO – Warga beserta seluruh RT di Desa Dukong, Kecamatan Tanjungpandan, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Babel menolak rencana pembangunan Krematorium tempat pembakaran mayat sehingga menjadi abu atau perabuan.
Kades Dukong, MIN TET membuka acara yang diikuti puluhan Penolakan warga, di ruang rapat Kantor Desa Dukong, Rabu (15/2/).
Perwakilam Yayasan Sosial Krematorium Belitung tidak hadir, undangan belum diketahui yayasan.
Tokoh masyarakat, Faisal Madani ( Mantan Dandim 0414 Belitung ) menegaskan pihak yayasan tidak pernah melakukan sosialisasi sebelumnya, terkait tempat pembakaran jenazah atau Krematorium ini.
Tidak dibenarkan apabila Forum Kerukunan Umat Beragama ( FKUB ) Kabupaten Belitung tidak dilibatkan dalam kegiatan ini. Tidak bisa bermodalkan selembar surat dari Kepala Desa membangun Krematorium.
“Tidak bisa mengandalkan sepotong surat dari Kades sebelumnya. Ini penting, tidak bisa main tabrak saja. Ada aturannya itu,” tegas Faisal dengan nada tinggi.
Seluruh RT Desa Dukong Menolak Krematorium
Terkait hal ini, menurut informasinya telah disepakati 19 Ketua RT di Desa ini bersama warga secara tegas menolak pembangunan Krematorium.
Sebelumnya, gejolak antara warga dengan pihak pengusaha yang akan membangun krematorium sudah terjadi sejak tahun 2021. Namun, hingga kini belum ada upaya penyelesaian dari pihak terkait. Informasinya, diatas lahan sekitar satu hektar, rencananya akan berdiri tempat membakar mayat tersebut (krematorium).
Perwakilan dari warga, Ario mengungkapkan Seluruh warga melakukan penolakan pembangunan Krematorium, belum ada sosialisasi terkait pembangunan krematorium. Meskipun Persetujuan Pembangunan Gedung (PBG) sudah ada.
“Kondisi warga resah. Sebaiknya, sosialisasikan dahulu kepada warga, tidak dengan cara seperti ini. Menghindari gejolak antara warga, Pemdes Dukong serta pihak terkait lainnya, agar mengurungkan niatnya melaksanakan pembangunan Krematorium ini,” tandas Ario dengan nada kecewa.
Sampai berita ini diturunkan, Pihak Yayasan belum berhasil dihubungi japos.co . (Yustami)