Views: 366
SIMALUNGUN, JAPOS.CO – Kendala yang dihadapi petani di Kabupaten Simalungun Sumatera Utara, adalah ketersediaan pupuk subsidi dari Pemerintah. Pasokan pupuk bersubsidi selalu tidak sesuai dengan kebutuhan para petani dan kondisi ini harus segera ditindak lanjuti dan perlu perhatian khusus dari pemerintah khususnya Dinas Pertanian Kabupaten Simalungun, dalam pengadaan ketersediaan pupuk.
Bernad Damanik mengungkapkan kekecewaannya saat melakukan reses pertamanya, masa persidangan ke-1 tahun 2023, di Nagori Tiga Bolon Kecamatan Sidamanik,Jum’at (17/2/2023).
“Terhadap fenomena kelangkaan pupuk yang mestinya tidak boleh tidak harus tetap tersedia kapan saja bila di perlukan oleh para petani, khususnya di Nagori Tiga Bolon, sehingga para petani tidak mengalami kesulitan dalam mencari pupuk,” terangnya.
“Kita harus tahu apa penyebab kelangkaan pupuk bersubsidi. Kalau memang karena kuota untuk Kabupaten Simalungun dikurangi, Dinas Pertanian harus segera mengusulkan penambahan untuk mengantisipasi kelangkaan pupuk berkelanjutan, jelas saya kecewa dan sangat miris bila petani harus membeli pupuk non subsidi yang harga nya tentu jauh dari harga pupuk subsidi,” lanjut Bernad.
Menurut Bernad Damanik, pemerintah seharusnya lebih memberikan perhatian khusus dalam sektor pertanian ini, karna masyarakat di Kabupaten Simalungun menaruh hidupnya lewat pertanian.
Selain itu, kata Bernad melalui para petanilah bisa memenuhi stok ketahanan pangan di kabupaten Simalungun.
Dalam Reses tersebut Bernad Damanik banyak menerima berbagai masukan dan keluhan dari warga masyarakat Nagori Tiga Bolon salah satunya selain masalah pupuk, juga masalah insfrastruktur, semua keluhan dan masukan warga masyarakat di tampung penuh oleh Bernad Damanik selaku penyambung lidah dari masyarakat Nagori Tiga Bolon kecamatan Sidamanik kabupaten simalungun.(Isnani)