Views: 259
CIAMIS, JAPOS.CO – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Ciamis menyebarkan surat himbauan kewaspadaan dan peningkatan keamanan terkait kasus upaya penculikan siswa di SDN 1 Mekarjadi, Kecamatan Sadananya. Surat tersebut dikirim ke seluruh satuan pendidikan di bawah Disdik Ciamis. “Kami mengirim surat himbauan kewaspadaan dan peningkatan keamanan di lingkungan sekolah. Hal ini merupakan upaya mengantisipasi, agar kejadian di SDN 1 Mekarjadi kembali tidak terulang,” kata Kadisdik Ciamis, Dr. Asep Saeful Rahmat, S.IP.,M.Si Jumat, (03/2).
Kadisdik menilai, kejadian orang tidak dikenal masuk SDN 1 Mekarjadi harus menjadi pelajaran bagi seluruh sekolah. Terlebih belakangan ini bermunculan isu penculikan. “Saya memberi apresiasi terhadap kepala dan guru SDN 1 Mekarjadi yang dengan tegas menolak permintaan orang tidak dikenal tersebut,” tuturnya.
Selain terhadap sekolah, kata Asep, seluruh siswa didik juga harus diberi pemahaman soal kewaspadaan. Seperti tidak tergiur ajakan atau iming-iming dari orang tidak dikenal. “Ketika sekolah didatangi orang tidak dikenal, tamu tersebut diminta identitasnya, ditanya maksud dan tujuan, difoto. Bahkan, jika diperlukan komunikasi dengan aparat keamanan. Pihak sekolah harus mengetahui setiap tamu yang datang. Jika urgen konfirmasi kepada keluarga siswa. Apabila mampu, sekolah dipasang CCTV,” katanya.
Kepada orang tua siswa, Asep juga berharap agar ikut mengawasi putra putrinya. Apabila ada kesempatan, antar jemput anak. “Keselamatan siswa yang utama. Saat ini, masih proses klarifikasi apa yang sebenarnya terjadi. Dengan demikian ada kejelasan mengapa orang tidak dikenal itu datang ke sekolah. Apa motif sebenarnya,” tegasnya.
Modus Mengaku Jadi Kerabat
Sebelumnya, berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun Japos.co, dunia pendidikan di Kabupaten Ciamis geger dengan terjadinya upaya penculikan terhadap murid SDN 1 Mekarjadi, Kecamatan Sadananya. Berkat kejelian kepala sekolah dan guru, upaya penculikan tersebut berhasil digagalkan.
Upaya penculikan itu terjadi pada Rabu, 1 Februari 2023, sekitar pukul 10.00 WIB saat sebagian siswa masih belajar, dan yang lainnya bermain di halaman. Dari pintu belakang, datang seorang perempuan mengenakan masker dan helm belum dilepas. Perempuan berperawakan sedang itu, kemudian bertanya ke Ny Atik, yang menggelar dagangan di depan ruang perpustakaan, berseberangan dengan ruang kelas IV. Selain berdagang jajan, dia sekaligus menjemput anaknya. Saat itu Atik bersama dengan Ny Yeti yang sama-sama menunggu anaknya pulang sekolah.
Perempuan tidak dikenal tersebut langsung bertanya letak Kelas IV. Tanpa prasangka negatif, langsung ditunjukkan ruang kelas dimaksud. “Dari arah belakang datang perempuan, pakai masker dan helm tidak dilepas. Dia langsung tanya ruang kelas IV, setelah ditunjukkan perempuan tersebut menuju ruang kelas tersebut,” kata Ati di sela menunggu dagangannya di depan ruang perpustakaan SDN 1 Mekarjadi pada Kamis, (02/2).
Melihat penampilannya, dia mengaku heran, karena tetap mengenakan masker dan helm. Namun demikian, baik Atik maupun Yeti, tidak berprasangka negatif. “Saya kira ya sama seperti kita, mau menjemput. Tapi orang ini baru lihat, kalau orangtua siswa lainnya kan tahu,” ungkapnya.
Keduanya mengaku kaget ketika di halaman sekolah ramai, anak-anak bicara soal penculikan. “Saya baru tahu ketika di halaman ramai, banyak anak-anak cerita culik,” tutur Atik.
Sementara itu, Kepala SDN 1 Sukajadi, Yudi Kurniawan mengatakan perempuan yang diduga hendak menculik siswanya masuk ke sekolah melalui pintu belakang. Wanita tersebut langsung mengatakan hendak menjemput F, siswa kelas IV, dan mengaku sebagai kerabatnya. Yang bersangkutan, lanjutnya, kemudian memaksa membawa tas dan hendak mengantar pulang F. Akan tetapi, upaya tersebut tidak berhasil dicegah karena siswa sedang belajar.
F sendiri mengaku tidak kenal dengan sosok perempuan yang hendak menjemputnya. Sebelumnya perempuan tersebut juga menanyakan alamat rumah siswanya itu, F kemudian mengatakan alamat rumah masuk gang. “Saya tidak izinkan dibawa pulang karena masih jam belajar. Setelah gagal membawa F, perempuan tersebut kemudian keluar jalan kaki lewat pintu depan. Saat itu, saya sempat bingung, kok mengetahui nama dan kelas IV,” kata Yudi Kurniawan.
Dia menambahkan, tegas menolak permintaan perempuan yang diperkirakan berumur 30 tahun tersebut yang hendak membawa F. “Saya tidak beri izin keluar, karena jam belajar. Ini tanggungjawab sekolah. Selain itu juga waspada, karena belakangan ini banyak berita soal culik anak,” tuturnya.
Usai kejadian tersebut, Yudi langsung mengingatkan seluruh siswa agar lebih hati-hati ketika berangkat atau pulang sekolah. Saat perjalanan ke sekolah, diminta tidak sendirian akan tapi bersama teman. Selain itu, siswa diminta tidak tergiur ajakan atau iming-iming pemberian dari orang tidak dikenal. “Saya juga menyebarkan kejadian ini ke grup K2S. Saya juga minta orangtua siswa lebih waspada, lebih baik antar jemput. Anak-anak juga jangan pergi sendiri ke sekolah, lebih baik bersama dengan teman,” katanya.
Berkenaan dengan kejadian tersebut, pada Kamis, 2 Februari 2023 pagi beberapa anggota Polres Ciamis mendatangi SDN 1 Mekarjadi. Mereka tidak hanya melihat kondisi sekeliling sekolah juga menggali informasi dari pihak sekolah.
Terpisah Kapolsek Ciamis, Polres Ciamis, Kompol Ismet Inono mengatakan telah menerima laporan kejadian tersebut. “Ada laporan tersebut, saat ini masih dalam pendalaman,” singkatnya. (Mamay)