Views: 51
KAJEN, JAPOS.CO – Tanah longsor yang terjadi di wilayah Kecamatan Lebakbarang, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, menyebabkan jembatan penghubung antara Desa Pamutuh dan Desa Depok amblas pada Jumat 18 April 2025 dini hari.
Akibat kejadian tersebut, akses antar kedua desa terputus total. Kabar jembatan putus juga dibenarkan oleh kepala Desa Pemutuh Kecamatan Lebakbarang Wasiyo saat di konfirmasi oleh awak media,akibat jembatan terputus sehingga warga masyarakat tidak dapat melintasi dan harus memutar melintasi jalan lain.
“Warga kami terpaksa memutar cukup jauh hingga belasan kilometer, karena jembatan terputus hingga tidak dapat dilintasi, saya juga telah laporkan ke pemerintah kecamatan dan kabupaten agar segera dilakukan perbaikan,” kata Kepala Desa Pemutuh Wasiyo Minggu (20/4/2025).
Lanjut Wasiyo mengantisipasi jatuhnya korban, jembatan penghubung antar desa tersebut terpaksa ditutup sementara hingga ada perbaikan. “Terputusnya jembatan itu karena tergerus air sungai di bawahnya yang meningkat saat terjadi hujan lebat mengguyur kawasan ini pada Jumat 18 April 2025 dini hari.
Sementara Pemerintah Daerah Kabupaten Pekalongan telah merencanakan untuk melakukan perbaikan pada jembatan yang tergerus air di wilayah Lebakbarang.
Hal tersebut di pertegas oleh Sekda Kabupaten Pekalongan M Yulian Akbar saat mengunjugi lokasi jembatan yang tanahnya longsor , pada minggu waktu setempat (20/4/2025).
Lanjut Sekda bahwa Pemkab serius menangani masalah jembatan yang longsor tetsebut dengan memaparkan langkah-langkah perbaikan yang akan dilakukan untuk memastikan keamanan dan kelancaran akses lintas wilayah.
Langkah pertama yang akan dilakukan adalah pembuatan talud baru sebagai upaya untuk mencegah erosi tanah dan melindungi struktur jembatan dari kerusakan lebih lanjut.
Talud yang kokoh dan tahan air akan menjadi pertahanan utama jembatan terhadap tekanan air dan potensi erosi yang dapat terjadi akibat aliran sungai di sekitarnya. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat fondasi jembatan dan meningkatkan ketahanannya terhadap bencana alam maupun kondisi lingkungan yang ekstrem.
Selain pembuatan talud, perbaikan oprit jembatan juga akan menjadi fokus utama dalam proses rekonstruksi infrastruktur tersebut. Oprit jembatan yang rusak akan diperbaiki dan diperkuat agar dapat memberikan akses yang aman dan stabil bagi kendaraan yang melintas di atasnya. Keamanan pengguna jalan serta kelancaran lalu lintas merupakan prioritas utama dalam perencanaan perbaikan ini guna memastikan keberlanjutan mobilitas masyarakat di sekitar jembatan yang terdampak.
Selain itu, langkah pengurugan lubang-lubang yang terbentuk akibat erosi tanah juga akan dilakukan untuk menghindari potensi kerusakan lebih lanjut pada struktur jembatan. Lubang-lubang yang terbentuk di sekitar jembatan akan diisi dengan material yang sesuai guna mengembalikan kestabilan lahan di sekitar jembatan. Tindakan ini diharapkan dapat mengurangi risiko longsor dan keretakan yang dapat membahayakan akses dan keselamatan pengguna jalan di sekitar jembatan.
“Sangat penting untuk membangun talud baru, memperbaiki oprit jembatan, dan mengurug lubang-lubang yang terbawa air sebagai langkah awal perbaikan jembatan ini,” ungkap Sekda Kabupaten Pekalongan, M Yulian Akbar. (INA)