BeritaRiau

Kapolda Riau dan Gubernur Kampanyekan Jambore Karhutla 2025

×

Kapolda Riau dan Gubernur Kampanyekan Jambore Karhutla 2025

Sebarkan artikel ini
Kapolda Riau, Gubernur, Danrem dalam Apel kesiapan jambore karhutla

Views: 74

PEKANBARU, JAPOS.CO – Pemerintah Provinsi Riau bersama aparat TNI dan Polri menggelar apel kesiapan penyelenggaraan Jambore Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Tahun Anggaran 2025 di halaman Kantor Gubernur Riau, Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru, Selasa pagi, 22 April 2025.

Pelaksanaan Jambore Karhutla Riau Tahun 2025 dijadwalkan berlangsung di Bumi Perkemahan Taman Hutan Raya (Tahura) Minas, Kabupaten Siak, pada 25 hingga 27 April 2025. Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah strategis dalam membangun kesadaran kolektif dan solidaritas lintas elemen, khususnya di kalangan generasi muda, terhadap ancaman kebakaran hutan dan lahan yang terus berulang setiap tahun di Provinsi Riau.

Gubernur Riau, Abdul Wahid dalam sambutannya menyatakan bahwa kegiatan Jambore Karhutla bertujuan untuk mengedukasi masyarakat serta menyamakan persepsi dan rasa tanggung jawab terhadap isu lingkungan. Ia menekankan bahwa penanganan karhutla bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah dan aparat, tetapi merupakan kepentingan dan tugas bersama seluruh lapisan masyarakat.

“Ini bentuk persiapan kita dalam menyelenggarakan Jambore. Tujuannya adalah untuk mengedukasi masyarakat dan memberikan pemahaman bahwa kita semua memiliki tanggung jawab yang sama. Bukan hanya kami sebagai pemangku kepentingan, tapi seluruh masyarakat juga. Kami ingin masyarakat Riau tetap sehat, kualitas udara tetap terjaga, dan dampak kebakaran hutan bisa diminimalisir,” ujar Gubernur.

Ia juga mengajak masyarakat untuk bersatu dan mengambil peran aktif dalam upaya pencegahan serta pengendalian karhutla demi keberlangsungan lingkungan hidup yang sehat dan berkelanjutan.

Sementara itu, Kapolda Riau Irjen Pol Dr. Herry Heryawan menambahkan bahwa Jambore ini memiliki nilai strategis karena melibatkan generasi muda, termasuk peserta dari negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia. Ia mengungkapkan bahwa kegiatan ini telah dipersiapkan secara matang dan akan dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi nasional.

“Seperti disampaikan Pak Gubernur, Jambore ini bukan hanya seremoni, tetapi ajang membangun solidaritas lintas bangsa dan lintas generasi. Pesertanya mayoritas generasi muda, dan ini penting karena mereka adalah tunas bangsa. Insya Allah, Jambore ini juga akan dihadiri oleh Kapolri, Panglima TNI, serta pejabat dari kementerian terkait pada pembukaan nanti,” jelas Kapolda.

Kapolda juga menyebut bahwa seluruh unsur Forkopimda, termasuk Bupati, Wali Kota, Kapolres, serta tim lainnya dari berbagai daerah di Riau akan turut hadir dan bermalam bersama di lokasi kegiatan sebagai bentuk kebersamaan dan solidaritas.

Menanggapi musim kemarau panjang yang diperkirakan terjadi mulai Juni atau Juli mendatang, Kapolda menyebut bahwa kesiapsiagaan harus dimulai sejak dini.

“Pak Gubernur sudah menetapkan status siaga. Usai Jambore, kita akan mengecek kesiapan embung, kanal, sarana pendukung lainnya, serta sumber daya manusia dari TNI, Polri, dan stakeholder terkait,” ujarnya.

Ia juga menjelaskan bahwa untuk mendukung pelaksanaan kegiatan ini, sebanyak 800 personel gabungan dari TNI dan Polri telah disiapkan. Jambore akan berlangsung selama tiga hari, dari Jumat hingga Minggu. Malam Minggu dijadwalkan sebagai malam perenungan yang dipimpin langsung oleh Gubernur Riau.

“Pada malam perenungan itu, akan ada deklarasi cinta lingkungan dan komitmen bersama generasi muda. Kita juga akan melakukan pengambilan sumpah relawan. Ini merupakan kegiatan pertama di Republik Indonesia dalam bentuk Jambore Karhutla. Bahkan, Kementerian Hukum dan HAM akan menerbitkan sertifikat sebagai bentuk pengakuan atas inisiatif ini,” ungkap Kapolda.

Ia menambahkan bahwa pejabat dari Kementerian Hukum dan HAM dijadwalkan hadir untuk mendukung pengesahan hak cipta atas kegiatan ini.

Dengan semangat kebersamaan dan komitmen menjaga bumi Lancang Kuning, Jambore Karhutla 2025 diharapkan menjadi momentum penting dalam menanamkan nilai-nilai kepedulian lingkungan dan penguatan ketahanan daerah terhadap bencana kebakaran hutan dan lahan. (AH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *